kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Iklan naik, kinerja pun kian cantik


Jumat, 04 November 2011 / 07:13 WIB
Iklan naik, kinerja pun kian cantik
ILUSTRASI. Tangkap layar Iko Uwais perankan karakter Chou Mobile Legends


Reporter: Irma Yani Nasution, Veri Nurhansyah Tragistina |

JAKARTA. Emiten yang berbisnis di industri televisi masih mengandalkan pendapatan iklan untuk menggenjot pertumbuhan kinerja keuangan. Selain itu, perusahaan pengelola stasiun televisi juga terus melakukan efisiensi.

Tengok yang dilakukan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Induk usaha stasiun televisi SCTV ini menargetkan pendapatan sepanjang 2012 bisa tumbuh hingga 20% dari realisasi pendapatan tahun ini. "Kami konservatif mengharapkan revenue bisa tumbuh sekitar 10%-20% pada 2012," kata Fofo Sariaatmadja, Chief Executive Officer SCMA, Kamis (3/11).

Ia menuturkan, pertumbuhan pendapatan terutama didorong oleh kenaikan pendapatan iklan. Menurut hitungan Fofo, pendapatan iklan bisa tumbuh hingga 20% di 2012. "Yang penting ekonomi tumbuh, hingga konsumsi di pasar juga meningkat. Situasi itu akan berdampak terhadap pendapatan televisi," papar dia.

Hingga akhir September 2011, SCMA sudah membukukan laba bersih Rp 671,16 miliar. Jumlah itu lebih besar 50,3% dibanding laba bersih per September 2010.

Sementara pendapatan perseroan ini naik 19,77% menjadi Rp 1,77 triliun. Hingga akhir tahun ini, SCMA menargetkan bisa membukukan pendapatan Rp 2 triliun.

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) juga optimistis pendapatan hingga akhir tahun akan tumbuh. Pasalnya, pendapatan iklan biasanya naik pesat di kuartal empat. "Perusahaan-perusahaan biasanya akan gencar pasang iklan untuk menyambut tahun berikutnya," kata Arya Mahendra Sinulingga, Sekretaris Perusahaan MNCN.

Produksi program sendiri

Selama Januari-September 2011, MNCN sukses mencetak laba komprehensif sebesar Rp 837,39 miliar, atau naik sekitar 78,78% dari periode yang sama di 2010. Sementara pos pendapatan naik 9,52% menjadi Rp 3,91 triliun.

Pendorong utama kenaikan adalah pendapatan iklan yang mencapai Rp 3,24 triliun. Sementara pendapatan dari konten dan value added services serta pendapatan non-iklan justru merosot.

Arya menuturkan acara seperti film blockbuster, olahraga dan sinetron, merupakan penyumbang iklan terbesar. Pendapatan iklan melonjak di bulan Ramadan.

Pendapatan iklan juga mendongkrak kinerja PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM). Pendapatan bersih perseroan ini mencapai jumlah Rp 639,13 miliar, naik 53,39% dari periode sebelumnya. Dari total pendapatan tersebut, 10% di antaranya merupakan pendapatan iklan.

Laba bersih IDKM bahkan naik signifikan. Di kuartal III-2010, laba bersih pengelola stasiun televisi Indosiar ini cuma Rp 26,72 miliar. Tapi di kuartal III-2011 jumlah tersebut naik jadi Rp 109,80 miliar.

Selain mengandalkan pendapatan iklan, emiten televisi juga melakukan efisiensi untuk memperkuat pendapatan. Salah satunya dengan meningkatkan program in-house production.

SCMA menargetkan bisa meningkatkan porsi program yang diproduksi sendiri hingga 45%-55% di 2012. "Peningkatan in-house production akan dilakukan bertahap," tandas Fofo.

MNCN juga melakukan hal serupa. Arya mengakui, peningkatan program in house memang membuat perseroan ini harus merekrut tenaga kerja lebih banyak. Tapi di sisi lain, MNCN bisa menurunkan biaya produksi karena menggunakan peralatan operasional sendiri.

Efisiensi ini terbukti berhasil bila melihat kinerja MNCN di 2011. Pada Januari-September 2010 perseroan ini masih menanggung beban usaha sebesar Rp 2,68 triliun. Namun di 2011, jumlah tersebut berkurang jadi Rp 2,64 triliun. "Margin keuntungan kami jadi lebih besar," imbuh Arya. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×