Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (13/3) ditutup melemah 1,35% ke level 6.412,85 setelah dibuka pada 6.497,46. Sejak awal tahun, indeks masih mencatatkan pertumbuhan tipis 0,90%. Pada perdagangan hari ini, asing melakukan aksi jual sebanyak Rp 702,07 miliar.
Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa Sekuritas menyatakan, indeks masih memiliki ruang penurunan ke level 6.400. Dengan target angka terendah di level 6.390.
Menurutnya, ada beberapa alasan penurunan indeks. Dari sisi makro, perolehan angka pertumbuhan domestik bruto (GDP) Indonesia belum mengalami perubahan. “Bisa dibilang agak tinggi dari sebelumnya, tapi kalau dirata-rata tetap sama,” kata Lucky di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/3).
Selain itu, kekhawatiran pasar juga timbul karena melihat rupiah terhadap dollar AS yang menyentuh Rp 13.800. Lucky menilai, ini menjadi permulaan dari pelemahan rupiah lanjutan yang diprediksi bisa mencapai Rp 13.950 per dollar AS. Penguatan dollar, lantaran ekspektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserves yang agresif tahun ini.
Selain itu, persoalan makro yang menjadi perhatian adalah perolehan pajak. Penerimaan pajak tumbuh 10% dari angka sebelumnya. Tetapi perolehan angka ini masih dipandang kurang, karena APBN masih tinggi. Artinya, walaupun dapat diakui sebagai prestasi, hal tersebut akan menjadi persolan apabila belanja pemerintah tidak dikendalikan. “Sementara kebutuhan belanja masih banyak. Ini alasan makro yang membatasi pasar untuk transaksi,” papar Lucky.
Selain itu, lanjut Lucky, pertambangan dan perbankan menjadi sektor yang sudah cukup tinggi saat indeks berada pada level 6.500. Sektor tersebut juga berada yang tertinggi, sehingga wajar pelaku pasar mengoreksi karena big caps mahal dan tinggi. Hal itu nampak dari terkoreksinya saham TLKM, PGAS, PTBA, BMRI, UNVR, HMSP dan GGRM.
Lantaran big caps terkoreksi, pelaku pasar justru mencari emiten yang memiliki peluang pertumbuhan masih besar, yakni second liner. “Misalnya saja SRIL, ini bisa menjadi bukti, ke depan, second liner bisa menjadi primadona,” katanya.
Lucky memprediksi, besok, IHSG akan berada pada kisaran 6.400-6.435, dengan kecenderungan turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News