Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,51% ke level 7.071,35 pada perdagangan Senin (28/11).
IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.083,37 dan terendah di 7.011,45. Sebanyak 196 saham menorehkan kenaikan harga, lalu 327 saham turun, dan 183 saham stagnan.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Rifqi Satria Dinandra mengatakan, ada tiga sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pekan ini.
Pertama, rilis FOMC Minutes (notula rapat The Fed) pekan lalu memberikan informasi penting yang bisa menjadi sentimen positif untuk pasar.
Baca Juga: Aksi Demonstrasi di China Menyeret Bursa Asia ke Zona Merah, Senin (28/11)
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih kecil dari biasanya. Seperti diketahui, dalam empat pertemuan terakhir, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis points (bps). Saat ini, pasar memperkirakan The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps.
"Notula rapat menunjukkan bank sentral Amerika Serikat tersebut sudah melihat adanya kemajuan dari kebijakan moneter untuk menekan angka inflasi di AS," kata Rifqi dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/11).
Sentimen kedua berasal dari rilis data inflasi November 2022. Konsensus memperkirakan, inflasi Indonesia pada November 2022 akan kembali turun ke 5,5% year on year (yoy), lebih rendah dari bulan lalu yang sebesar 5,71%.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjut Melemah, Intip Saham Rekomendasi Analis untuk Selasa (29/11)
Tren penurunan inflasi memberi ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk tidak agresif dalam menaikkan suku bunga. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan kembali naik ke level 3,39% yoy.
"Jika inflasi inti masih naik dan berada di level target BI, maka akan menjadi sentimen positif bagi IHSG," ucap dia.
Selanjutnya, sentimen ketiga berasal dari rilis data PMI Manufaktur. Rifqi memperkirakan, PMI Manufaktur bulan November 2022 bisa jadi positif karena mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Menurutnya, pergerakan dari sektor manufaktur dan jasa cenderung ekspansif menjelang hari besar ini sehingga menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Sebagai pengingat, PMI Manufaktur sempat turun pada Oktober 2022, namun masih ekspansif dalam 14 bulan terakhir.
Indo Premier Sekuritas merekomendasikan sembilan saham unggulan pada empat sektor yang layak buy dan diperdagangkan sampai dengan 2 Desember 2022.
Baca Juga: IHSG Melemah Pada Senin (28/11), BBRI, UNVR, BBNI Paling Banyak Net Buy Asing
Empat sektor tersebut adalah IDX Sektor Keuangan (BBNI, BMRI, BBRI), IDX Sektor Perindustrian (UNTR), IDX Sektor Properti & Real Estate (CTRA, PWON, SMRA), dan IDX Sektor Energi (PGAS, ADRO).
Berikut adalah support dan resistance masing-masing saham yang perlu diperhatikan:
- BBNI (support Rp 9.150, resistance Rp 9.500)
- BMRI (support Rp 10.025, resistance Rp 10.450)
- BBRI (support Rp 4.700, resistance Rp 4.870)
- UNTR (support Rp 29.100, resistance Rp 31.225)
- CTRA (support Rp 980, resistance Rp 1.080)
- PWON (support Rp 464, resistance Rp 494)
- SMRA (support Rp 590, resistance Rp 655)
- PGAS (support Rp 1.835, resistance Rp 1.905)
- ADRO (support Rp 3.640, resistance Rp 3.830)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News