Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,71% atau 48,17 poin ke level 6.707,77 pada perdagangan Jumat (12/5). IHSG melemah total 1,18% dalam lima hari perdagangan hingga kemarin.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya melihat, pelemahan IHSG pekan ini dipengaruhi sentimen negatif yang datang dari pasar global seperti ketidakpastian batas utang AS.
Selain itu, terdapat kekhawatiran krisis perbankan global akibat penurunan harga saham-saham perbankan besar AS seperti PacWest yang turun 22% sehari. Untuk pekan depan, Cheril mencermati hari transaksi IHSG hanya empat hari dan minim rilis data baik di lokal maupun global.
"Tapi di akhir pekan depan ada pidato dari gubernur The Fed yaitu Jerome Powell sehingga market akan cenderung wait and see," kata dia.
Cheril memproyeksikan IHSG berpotensi konsolidasi menguat dengan kisaran 6.690-6.800 pada pekan depan.
Baca Juga: Rotasi Indeks MSCI, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham GOTO, GGRM, & SILO
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta melihat, pergerakan IHSG dipengaruhi berbagai sentimen. Pelaku pasar menimbang kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang saat ini dipengaruhi oleh faktor Chinese deflation.
"Selain itu, global banking turmoil yang khususnya terjadi di AS dan dinamika US debt ceiling juga masih dicermati para pelaku investor," tambah Nafan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, koreksi IHSG ini dipengaruhi beberapa hal seperti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang cenderung melandai. Tetapi masih terdapat sentimen dari debt ceiling AS yang belum menemui keputusan dan dikhawatirkan akan menimbulkan potensi gagal bayar dan krisis likuiditas di AS.
Baca Juga: Wall Street Bergerak Tipis Hari Jumat (12/5), Saham Bank Regional Mulai Pulih
Sementara itu, data inflasi Tiongkok juga menjadi perhatian karena cenderung turun secara tahunan.
"Juga adanya koreksi dari harga batubara global yang berpengaruh negatif terhadap emiten-emiten batubara di IHSG," kata Herditya.
Herditya memproyeksikan IHSG masih cenderung rawan koreksi untuk menguji rentang 6.673-6.696 sekaligus menutup gap, dengan support di level 6.628 dan resistance di level 6.738.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News