Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami tekanan akibat aksi jual bersih investor asing. Sepanjang 2023, IHSG sudah anjlok 3,33% ke posisi 6.622,5 per Selasa (10/1).
Sepanjang tahun berjalan ini, investor asing mencatatkan net sell asing sebesar Rp 2,85 triliun. Untuk hari ini saja, terpantau melakukan jual bersih senilai Rp 516,74 miliar.
Mengacu data RTI, investor asing mencatat net sell terbesar pada BBCA senilai Rp 225,3 miliar. Kemudian BBRI dengan net foreign sell sebesar Rp 200,1 miliar. bmri
Tak hanya itu, Investor asing juga mencatatkan jual bersih pada BMRI senilai Rp 187 miliar, INDF sejumlah Rp 48,9 miliar dan BBNI sebanyak Rp 45,9 miliar.
Baca Juga: Valuasi Murah dan Tahan Banting, Ini Rekomendasi Saham Konsumen Primer
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian menilai pemberat utama IHSG berasal dari The Fed yang diperkirakan masih hawkish di kisaran 5,1%. Ini yang membuat investor khawatir akan resesi.
"Tekanan ini diperkirakan akan berlangsung paling tidak hingga kuartal I-2023 karena realisasi data ekonomi hingga kuartal satu dapat menentukan sentimen saat ini terutama dari The Fed," kata Rio saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (10/1).
Baca Juga: Saham Bank Kelas Kakap Jadi Pemberat IHSG Hari Ini, Selasa (10/1)
Meski dalam tekanan, Rio menyarankan bagi investor yang melakukan investasi jangka panjang bisa memanfaatkan momen ini untuk buy on support pada saham-saham blue chip.
"Untuk trader bisa menunggu hingga tekanan mereda sehingga dapat menampung pada level bottom dari sejumlah saham dan memanfaatkan peluang rebound," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News