Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan sesi I Jumat (11/2). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG melemah 23,03 poin atau -0,34% ke level 6.800.605 pada perdagangan siang ini.
IHSG tertekan penurunan delapan sektor dari total 11 sektor di BEI. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor teknologi 1,61%, sektor kesehatan 0,88%, sektor perindustrian 0,67%, sektor barang baku 0,48%, sektor transportasi 0,44%, sektor keuangan 0,43%, sektor infrastruktur 0,19% dan sektor barang konsumer primer 0,09%.
Sementara sektor yang menguat adalah sektor energi 0,69%, sektor barang baku non primer 0,58% dan sektor properti 0,14%.
Total volume perdagangan saham di BEI siang ini mencapai 14,97 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,34 triliun. Ada 289 saham yang turun, 192 saham yang naik dan 183 saham yang stagnan.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,34% ke 6.800 di Sesi I Hari Ini (11/2), Net Buy Asing Rp 234,49 Miliar
Kendati IHSG Turun, tapi investor asing mencatat net buy sebesar Rp 234,38 miliar di seluruh pasar. Namun sejumlah saham ini banyak dijual asing.
Asing mencatat net sell terbesar pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 92,9 miliar. Saham BBCA turun 0,32% ke Rp 7.725 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 39,1 juta dengan nilai transaksi Rp 301,8 miliar.
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga banyak di lepas asing sebesar Rp 35,7 miliar. Saham ANTM juga merosot 2,13% ke Rp 1.840 per saham. Total volume perdagangan saham ANTM mencapai 72,4 juta dengan nilai transaksi Rp 134,1 miliar.
Baca Juga: IHSG Melemah Pada Awal Perdagangan Jumat (11/2), Terseret Pelemahan Bursa Global
Investor asing juga banyak melepas saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp 23,0 miliar. Saham ARTO turun 1,16% ke Rp 14.925 per saham. Total volume perdagangan saham ARTO mencapai 36,1 juta dengan nilai transaksi RP 540,6 miliar.
Berikut 10 saham net sell terbesar asing siang ini:
1. BBCA Rp 92,9 miliar
2. ANTM Rp 35,7 miliar
3. ARTO Rp 23,0 miliar
4. UNVR Rp 14,7 miliar
5. BBYB Rp 10,2 miliar
6. AVIA Rp 6,1 miliar
7. MIKA Rp 5,4 miliar
8. TINS Rp 4,6 miliar
9. SCMA Rp 3,9 miliar
10. AKRA Rp 3,6 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News