kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG tersenyum bersama bursa Asia


Kamis, 28 April 2016 / 09:23 WIB
IHSG tersenyum bersama bursa Asia


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju pada transaksi awal perdagangan pagi ini (28/4). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.13 WIB, indeks naik 0,53% menjadi 4.871,311.

Terdapat 137 saham yang mendaki. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 42 saham dan 63 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi pagi ini melibatkan 777,544 juta saham dengan nilai transaksi Rp 589,484 miliar.

Secara sektoral, tak ada satu pun sektor yang tertekan. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor pertambangan naik 0,88%, sektor keuangan naik 0,83%, dan sektor industri dasar naik 0,62%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di posisi top gainers pagi ini di antaranya: PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 2,56% menjadi Rp 15.000, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 2,16% menjadi Rp 1.185, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 2,07% menjadi Rp 740.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45 dihuni oleh: PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,19% menjadi Rp 43.625, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 1,33% menjadi Rp 2.605, dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 0,98% menjadi Rp 1.010.

IHSG menyusul Asia

Pergerakan IHSG menyusul pergerakan positif bursa Asia yang reli menjelang keputusan bank sentral Jepang, Kamis (28/4). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.25 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4%.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average melaju 1,1%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%. Saham Samsung Electronics Co turun 0,7% di Seoul setelah merilis kinerja yang mengecewakan.

Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4% dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,2%.

Kenaikan bursa Asia dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, investor berspekulasi Bank of Japan akan mengerek stimulus.

Kedua, pernyataan the Federal Reserve yang masih akan mengambil langkah hati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan.

Ketiga, reli harga minyak dunia ke atas level US$ 45 per barel. Kenaikan minyak mendorong harga saham pertambangan dan energi di Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×