Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus kembali ke zona merah pada akhir penutupan pekan lalu. IHSG tercatat turun sebesar 2,52%. Dengan koreksi IHSG tersebut, hampir seluruh kinerja reksadana turun sepanjang pekan kemarin.
Merujuk dari laporan Infovesta Utama, satu-satunya produk reksadana yang berhasil mencatatkan kinerja positif adalah reksadana pasar uang. Sementara reksadana berbasis saham dan reksadana pendapatan tetap kompak mencatatkan kinerja negatif. Reksadana pasar uang naik 0,10% dalam sepekan.
Baca Juga: Schroders membeli lebih banyak green bond di masa pandemi
Dengan terpuruknya IHSG, reksadana berbasis saham menjadi reksadana dengan kinerja paling buruk. Reksadana saham terkoreksi 2,32% sepanjang pekan lalu. Sedangkan reksadana campuran juga turun 1,37%.
Reksadana pendapatan tetap terkoreksi 0,68% seiring dengan kinerja obligasi pemerintah yang juga turun 0,55% dalam sepekan kemarin. Sementara catatan positif obligasi korporasi yang tumbuh 0,11% tidak mampu mendongkrak kinerja reksadana pendapatan tetap secara keseluruhan.
Baca Juga: Ingin bebas finansial di usia muda? Simak tips dari para perencana keuangan ini
Berikut masing-masing reksadana yang memiliki return tertinggi secara year on year pada 8 Mei 2020. Reksadana saham dengan return tertinggi dipegang oleh Batavia Campuran Utama sebesar 11,11%.
Sementara untuk reksadana pendapatan tetap, return tertinggi dipegang oleh Insight Simas Asna Pendapatan Tetap Syariah I Asna sebesar 17,62%. Lalu untuk reksadana pasar uang, Syailendra Money Market Fund merupakan yang tertinggi dengan return sebesar 7,44%.
Berikutnya, reksadana indeks & ETF yang memiliki return tertinggi adalah ABF IBI Fund sebesar 7,57%. Kemudian, return reksadana pendapatan tetap USD dipegang oleh Maestro Dollar sebesar 5,04%.
Baca Juga: Pandemi covid-19 tidak menghalangi investor asing buru global bond BUMN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News