Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi keseluruhan pada tahun 2021, di kisaran 4,1% hingga 5,1%. Sebelumnya, bank sentral optimistis ekonomi domestik bisa tumbuh di kisaran 4,3% hingga 5,3%.
Revisi ini pun dinilai akan berdampak bagi pasar saham tanah air. Kepala Riset Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu menilai, dengan adanya revisi ke bawah ini, menandakan pemulihan (recovery) dari perekonomian cenderung lebih lambat dari yang diantisipasi sebelumnya. “Sehingga, ini akan mempengaurhi kinerja dari saham yang ada di IHSG,” terang Chandra saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/4).
Meskipun ada perbaikan, pelaku pasar merasa bahwa perbaikan tersebut berjalan cukup lambat. Hal ini membuat asing juga menarik investasinya dari pasar negara berkembang (emerging markets) termasuk Indonesia.
Di sisi lain, Dow Jones menunjukkan high record dengan pemulihan perekonomian yang lebih baik. “Sehingga baik dari sisi domestik dan luar negeri, terjadi arus keluar dari asing dan tidak banyak katalis positif bagi investor domestik untuk menambah posisi ekuitas,” sambung dia.
Baca Juga: IHSG melemah 0,75% ke 5.993 pada Rabu (21/4), net sell asing Rp 512 miliar
Melansir RTI, arus keluar dana asing setidaknya dalam periode satu bulan perdagangan memang cukup masif. Jumlah jual bersih asing (net sell) di pasar regular mencapai Rp 5,44 triliun.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Setya Ardiastama menilai, revisi turun target pertumbuhan ekonomi tersebut dinilai cukup realistis. Sehingga, dampak pada IHSG yang terjadi saat ini memang sudah sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar.
Okie bilang, saat ini pelaku pasar akan mencermati dampak perlambatan ekonomi terhadap kinerja keuangan emiten pada semester pertama tahun ini. “Dalam waktu dekat, pelaku pasar akan menunggu kinerja keuangan dari emiten di kuartal pertama,” terang Okie.
Baca Juga: Ikut loyo, rupiah Jisdor melemah 0,28% ke Rp 14.549 per dolar AS pada Rabu (21/4)
Untuk jangka pendek, yakni hingga akhir April 2021, Okie memproyeksikan IHSG masih akan bergerak terbatas pada rentang 5.957-6.100. Sedangkan untuk akhir tahun 2021, Pilarmas Investindo Sekuritas masih memasang target yang sama, yakni di level 6.480.
Sementara itu, Chandra menilai, sentimen lain yang bisa mempengaruhi laju indeks adalah pelemahan nilai tukar rupiah. Pelemahan ini akan mempengaruhi imbal balik dari investor asing. Dalam jangka panjang, Chandra memperkirakan IHSG akan bertengger di level 6.700-6.900.
Baca Juga: IHSG turun tiga hari beruntun ke 5.993 hingga Rabu (21/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News