Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergairah pada penutupan perdangan hari ini, Jumat (29/11). Sempat mendekati level terendah dalam enam bulan pada perdagangan kemarin, IHSG mampu bangkit dan menguat 0,99% ke level 6011.830.
Meski demikian, jika diakumulasikan selama sepekan, IHSG masih melemah 1,45%. Selama sepekan pun investor asing getol menjual saham-saham domestik hingga mencatatkan net sell asing sebesar Rp 2,67 triliun.
Untuk itu, investor diminta waspada, karena IHSG masih berpotensi turun satu sampai dua kali lagi sebelum akhir tahun.
Baca Juga: IHSG terkoreksi 1,45% dalam sepekan, berikut 10 saham paling banyak dilepas asing
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, pelemahan IHSG selama sepekan ini lebih diakibatkan oleh minimnya sentimen positif dari domestik, salah satunya minimnya data makroekonomi yang memberikan high impact terhadap pasar.
Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan melambat juga menjegal pergerakan IHSG.
“Misalnya JP Morgan memproyeksikan GDP RI di angka 4,9%, sementara OECD memperkirakan GDP ada di level 5,04%,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).
Tak lupa, memanasnya perang dagang antara AS-China juga berperan dalam pelemahan IHSG pekan ini.
Baca Juga: IHSG ditutup rebound 0,99% ke 6.011,83, akhiri penurunan enam hari beruntun
Sementara itu, penguatan indeks pada hari ini dinilai Nafan lebih karena faktor dimulainya aksi window dressing. Selain itu, stabilitas fundamental makroekonomi domestik juga memberi efek positif bagi peningkatan kepercayaan pelaku pasar untuk masuk ke pasar modal.