Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan perdana setelah libur panjang. Senin (9/5), IHSG terjun 4,42% atau 319,16 poin ke 6.909,75 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG terseret oleh pelemahan sembilan indeks sektoral. Hanya dua sektor yang menguat hingga tutup pasar. Sektor transportasi dan logistik melesat 1,80%. Sektor energi naik 0,23%.
Sedangkan sektor teknologi anjlok paling dalam, yakni 4,98%. Sektor keuangan merosot 4,44%. Sektor infrastruktur terjun 3,37%. Sektor barang baku tergerus 2,82%. Sektor kesehatan melorot 2,81%. Sektor barang konsumsi nonprmer melemah 2,51%. Sektor perindustrian turun 2,46%. Sektor barang konsumsi primer melemah 1,92%.
Total volume transaksi bursa mencapai 23,76 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 24,35 triliun. Sebanyak 423 saham turun harga. Ada 163 saham yang menguat dan 114 saham flat.
Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,64% ke Rp 14.573 Per Dolar AS di Akhir Perdagangan Senin (9/5)
Hanya dua saham LQ45 yang menguat hari ini:
Ada 10 saham LQ45 yang turun lebih dari 6% pada hari ini. Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -6,98%
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -6,98%
- PT Astra International Tbk (ASII) -6,93%
Saham-saham LQ45 yang juga turun lebih dari 6% adalah BUKA -6,81%, BBTN -6,78%, TLKM -6,71%, EMTK -6,69%, MDKA -6,60%, BBCA -6,46%.
Baca Juga: Menebak Efek Kebijakan The Fed Terhadap Arah Pergerakan Pasar Saham di Indonesia
Investor asing mencatat net sell Rp 2,59 triliun di seluruh pasar. Net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 2,60 triliun. Sedangkan di pasar nonreguler, asing mencatat net buy atau beli bersih Rp 8,95 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,3 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 690,7 miliar, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 284,8 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 160,6 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 132,5 miliar, dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 57,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News