kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG tembus 5.000, hari ini bisa cermati saham-saham berikut


Kamis, 09 Juli 2020 / 06:00 WIB
IHSG tembus 5.000, hari ini bisa cermati saham-saham berikut


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Pada Rabu (8/7), IHSG naik 1,79% ke level 5.076,17. Beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG pada hari Rabu adalah saham perbankan alias sektor keuangan yang naik 3,58%. 

Menteri BUMN mengatakan dana sebesar Rp 11 triliun rupiah untuk bank-bank BUMN telah di berikan kepada perusahaan mikro dan menengah serta adanya skema Burden Sharing dari pemerintah menjadi langkah pemerintah guna mendorong pertumbuhan kinerja perbankan. 

Baca Juga: Ini saham-saham yang paling banyak dilepas asing saat IHSG menguat, Rabu (8/7)

Investor asing melakukan pembelian cukup besar pada saham BBRI dengan net buy Rp 249,89 miliar rupiah dan BBCA sebesar Rp 161,04 miliar. Sehingga, total aksi beli bersih investor asing seluruh papan perdagangan sebesar Rp 78,31 miliar mengiringi penguatan rupiah sebesar 0,21% di level Rp 14.410 per dollar AS. 

Dari regional kembali muncul kekhawatiran investor karena adanya pernytaan WHO mengenai glombang kedua penyebaran virus corona serta keluarnya AS dari organisasi tersebut. Kondisi tersebut membebani sebagian besar investor di tengah optimisme pada aset berisiko sedang tumbuh di China.  

Dari global juga kehilangan momentum setelah kerusakan ekonomi kembali disebabkan oleh pandemi dan ekuitas berjangka di AS bergerak berfluktuasi cenderung melemah. 

Harga emas yang diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak tahun 2011 memberikan signal aksi risk off yang kembali akan menerpa ekuitas global. Sebuah laporan stok persediaan minyak di AS meningkat membuat harga minyak WTI turun 0,4% kelevel US$ 40,45 per barel. 

Baca Juga: IHSG melonjak 1,79% ke 5.076 pada akhir perdagangan Rabu (8/7), asing borong BBRI

Selanjutnya investor akan terfokus pada data inflasi di China dan tingkat pengangguran di AS sebagai indikator pemulihan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×