Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menurun 0,34% ke posisi 6.021,83. Tapi dalam sepekan terakhir, indeks hanya menyusut 0,29%.
Cuma sebelumnya, Selasa (7/11), IHSG mencetak rekor baru di level 6.060,45. Jadi, sejak rekor anyar itu hingga akhir pekan ini, pelemahan indeks lebih dalam, 0,64%.
Kevin Juido, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, menilai, harga penutupan IHSG pekan ini sudah cukup tinggi. "Secara teknikal juga telah ada di area resistance. Ada profit taking wajar, karena harga sudah tinggi," kata Kevin kepada KONTAN kemarin.
Sebagian besar emiten sudah mempublikasikan kinerja keuangan kuartal III 2017. Namun, sentimen laporan keuangan masih ada. Pekan depan, masih ada beberapa emiten yang akan menyampaikan laporan keuangan.
Menurut Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, selain minim sentimen positif, koreksi IHSG lebih dipengaruhi data makro berupa pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017. Sebab, hasilnya di bawah raihan pertumbuhan ekonomi kuartal II.
Tekanan juga muncul dari global. Misalnya, ketidakpastian politik di Arab Saudi, di tengah komitmen kuat pemerintah negeri petro dollar tersebut memberantas korupsi.
Pekan depan, secara teknikal terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan potensi koreksi lanjutan. "Jika data ekspor impor yang dirilis pekan depan baik, maka jadi katalis positif. Kisaran IHSG 5.965–6.085," ujar Nafan.
Kevin melihat, pekan depan IHSG cenderung sideways. "Support IHSG adalah 5.985 dan resistance 6.080," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News