Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia tak kunjung mendatar. Selasa kemarin (8/9), ada tambahan 3.046 kasus baru.
Tambahan tersebut membuat angka positif kini tembus lebih dari 200.000 kasus. Meski begitu, pecah angka 200.000 kasus positif nasional tak sampai mengganggu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG justru menguat 13,88 poin atau setara 0,27% ke level 4.244 pada penutupan perdagangan kemarin.
"Indeks itu forward looking," ujar Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9).
Artinya, pergerakan indeks saat ini lebih mempertimbangkan faktor perbaikan ekonomi secara bertahap untuk periode kuartal ketiga, keempat hingga tahun depan.
Baca Juga: Wall Street tumbang, saham-saham teknologi menghadapi aksi jual
Jadi, menurut Hariyanto, kenaikan kasus positif Covid-19 tidak membuat IHSG terkoreksi. Kecuali, jika pemerintah kembali menerapkan kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat secara ketat di banyak daerah. "Itu akan membuat aktivitas ekonomi kembali terhenti," imbuh Hariyanto.
Head of Research Panin Sekuritas Sekuritas Nico Laurens mengatakan, angka positif Covid-19 lebih mempengaruhi investor asing. Faktor ini yang menjadi salah satu alasan investor asing masih rajin mencatatkan aksi jual atawa net sell di seluruh pasar. "Berbeda dengan negara yang kurvanya sudah mendatar, inflow kembali masuk," kata Nico.
Baca Juga: Saham emiten batubara mulai membara, saham emas terkulai lemas