Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound mengikuti penguatan pasar saham Asia, Rabu (22/2). Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,33% atau 17,693 poin ke level 5.358,683.
Volume perdagangan hari ini 21,45 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,73 triliun. Tercatat 136 saham bergerak naik, 173 saham bergerak turun, dan 104 saham stagnan.
Delapan dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor barang konsumsi memimpin penguatan 0,84%. Sementara sektor agrikultur paling dalam penurunannya 1,85%.
Penguatan IHSG turut ditopang oleh investor asing. Di pasar reguler, asing mencatatkan beli bersih Rp 112,090 miliar dan Rp 95,032 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 25,17% ke Rp 368, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 4,39% ke Rp 595, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) naik 4,19% ke Rp 2.240.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 6,13% ke Rp 1.530, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) turun 3,52% ke Rp 2.470, dan PT PP Properti Tbk (PPRO) turun 3,03% ke Rp 320.
"Bursa saham AS menguat pada perdagangan tadi malam, begitu juga dengan bursa saham di kawasan Asia yang menunjukkan penguatan memberi sentimen positif pada IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Kendati demikian, pergerakan bursa saham eksternal itu, termasuk IHSG masih dibayangi ketidakpastian ekonomi global terutama di sektor keuangan, situasi itu dapat membatasi laju bursa saham.
"Tidak hanya berasal dari rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS dan arah kebijakan negara itu, kondisi ekonomi di Eropa juga menjadi pemicunya. Sentimen ketidakpastian diperkirakan terus terjadi hingga Juni-Juli tahun ini," katanya.
Dari sisi domestik, penerimaan negara tahun 2017 dibayangi risiko meleset dari target karena momentum amnesti pajak berakhir pada Maret 2017.
Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menambahkan, secara teknikal, IHSG mulai memasuki awal fase tren penguatan (bullish) walaupun belum sepenuhnya terkonfirmasi dan cenderung masih berada dalam area konsolidasi.
"IHSG akan mencoba menguji posisi batas atas (resistance) yaitu di area 5.380-5.414," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News