Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Syamsul Azhar
IHSG potensi menguat lagi - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan yang mantap di zona hijau sepanjang perdagangan Selasa (11/7).
IHSG berhasil ditutup menguat sebesar 65,88 poin atau 0,98% ke posisi 6.796,92.
Pada perdagangan kemarin, hanya sektor saham infrastruktur yang mengalami pelemahan tipis sebesar 0,02%.
Sementara itu, 10 sektor saham lainnya berhasil menguat secara kompak.
Baca Juga: Asing Banyak Melepas Saham Emiten Perbankan Plat Merah di Tengah Penguatan IHSG
Sektor kesehatan menjadi yang terdepan dengan kenaikan sebesar 2,88%.
Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mencatat, penguatan IHSG juga didorong oleh saham-saham berbobot besar seperti PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang berhasil melonjak sebesar 8,26%.
Kenaikan IHSG juga sejalan dengan penguatan indeks bursa di Asia.
Billy Halomoan, Analis riset saham dari Saham Rakyat, menjelaskan bahwa kenaikan IHSG mengikuti tren penguatan yang terjadi di pasar saham Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini.
Ia melihat, sentimen positif yang berasal dari Negeri Paman Sam masih mempengaruhi pergerakan pasar saham di Indonesia.
Billy juga menyebutkan bahwa beberapa pertemuan petinggi The Fed memberikan sentimen positif bagi pasar saham.
Apalagi ada sinyal bahwa siklus akhir pengetatan suku bunga acuan akan segera terlihat.
Baca Juga: IHSG Kembali Melaju di Zona Hijau, Cek Saham Pilihan yang Banyak Dikoleksi Asing
"Sentimen terhadap IHSG masih dipengaruhi oleh faktor global, terutama rilis data inflasi AS (CPI) dan PPI pada Rabu dan Kamis mendatang," ujarnya.
Billy memprediksi bahwa pada perdagangan Rabu (12/7) ini, IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan hingga mencapai level 6.820.
Pandangan senada juga diungkapkan Nicodimus Kristiantoro, Manager Riset dan Konsultasi dari Infovesta Utama.
Ia juga melihat peluang IHSG untuk terus menguat dalam rentang area support 6.760 dan resistance 6.850.
Katalis bagi kenaikan IHSG berasal dari proyeksi konsensus terhadap inflasi AS yang diperkirakan turun dari 4% menjadi 3,1% (YoY), dan inflasi inti yang diperkirakan turun dari 5,3% menjadi 5% (YoY).
"Data inflasi AS akan dirilis pada Rabu malam waktu Indonesia. Hal ini dapat menjadi faktor pendorong positif untuk perdagangan besok Rabu (12/7)," ujar Nico.
Nico juga menganalisis secara teknikal saham-saham yang layak untuk dibeli pada saat ini adalah
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), target harga Rp 5.400,
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), target harga Rp 2.900
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) target harga Rp 11.850.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Lanjut Menguat Esok, Simak Rekomendasi Saham Pilihan Berikut
Sementara itu, Azis merekomendasikan untuk membeli saham-saham berikut
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT),
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN),
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Sedangkan Billy merekomendasikan saham-saham mid caps sektor perbankkan, tambang, media, dan ritel, yaitu
- PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP),
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI),
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS),
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK),
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA),
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk ( AMRT).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News