kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

IHSG pekan depan diprediksi bisa tertekan karena sederet sentimen ini


Minggu, 30 Agustus 2020 / 08:40 WIB
IHSG pekan depan diprediksi bisa tertekan karena sederet sentimen ini


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Tendi Mahadi

4. Mundurnya PM Jepang Shinzo Abe akibat alasan kesehatan membuat mata uang yen menguat secara signifikan terhadap dolar AS. 

Penerus Abe mungkin akan mengubah kebijakan ekonomi dan stimulus Abenomics yang selama ini dilakukan. Yen sebagai mata uang safe haven mengalami penguatan. Hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Tetapi hal ini dapat mendukung penguatan nilai tukar Rupiah karena terjadi pelemahan dolar AS di pasar.

5. Terkait anggaran bantuan lanjutan untuk mengatasi krisis covid-19 di AS nampaknya belum menemukan titik terang. 

Hal ini disampaikan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, setelah melakukan pembicaraan dengan Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows. Partai Demokrat dan Republik tetap berbeda mengenai seberapa banyak yang harus digelontorkan untuk anggaran bantuan virus corona berikutnya. 

Baca Juga: IHSG melemah 0,46% pada Jumat (28/8), net sell asing tembus Rp 1 triliun

Pasar keuangan mendapatkan sentimen positif setelah seorang pembantu utama Presiden Donald Trump mengatakan presiden akan menandatangani RUU stimulus bantuan virus corona senilai US$ 1,3 triliun. Ini merupakan lanjutan tunjangan pengangguran darurat untuk jutaan orang Amerika yang selesai akhir Juli. Ini merupakan sentimen positif bagi pasar keuangan.

6. Mulai bangkitnya pandemi Covid 19 di Eropa menimbulkan kekhawatiran dapat menghambat pemulihan ekonomi yang sedang terjadi di kuartal kedua. 

Beberapa data zona Eropa juga menunjukkan perlambatan pemulihan. Salah satu data yakni sentimen konsumen Jerman turun menjelang September. Ini  menimbulkan keraguan pengeluaran rumah tangga di masa depan di Jerman apakah cukup kuat untuk memacu pemulihan. 

7. Ketegangan AS dan China terlihat belum akan berakhir.

Setelah melanjutkan pembicaraan masalah perdagangan, sekarang timbul masalah hukuman China terkait laut China Selatan. Masalah Laut China Selatan timbul setelah China melakukan uji coba peluru kendali di daerah tersebut.

Sejumlah pejabat dan perusahaan China sudah dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) akibat dituduh terlibat dalam penumpukan militer di wilayah perairan tersebut. Hal ini sentimen negatif bagi pasar keuangan.

Baca Juga: IHSG berpotensi melemah sepekan ke depan, cermati 8 sentimen berikut

8. Pemprov DKI Jakarta kembali melakukan perpanjangan PSBB transisi. 

Hal ini mendorong kemungkinan besar ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga mengalami pertumbuhan negatif. Hal ini akan memperbesar kemungkinan Indonesia mengalami resesi. 

Upaya pemerintah pusat mendorong pertumbuhan ekonomi di semester kedua sangat diapresiasi pelaku pasar keuangan. Pemerintah pusat agresif melakukan belanja pemerintah dan mengucurkan bantuan pada masyarakat dan UMKM, dunia usaha atau korporasi. 

Pemerintah akan kembali mendorong proyek infrastruktur di semester kedua ini. Hal ini menimbulkan harapan pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat akan kembali positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×