Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan Rabu (8/2) pagi. Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks turun 0,07% menjadi 5.378,09.
Ada sekitar 48 saham yang melorot. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 107 saham dan 87 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,433 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 430,567 milar.
Secara sektoral, ada enam sektor yang menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor pertambangan naik 0,63%, sektor agrikultur naik 0,41%, dan sektor industri dasar naik 0,29%.
Sedangkan sektor yang mengalami tekanan terdalam adalah sektor barang konsumen yang turun 0,41%. Baru kemudian disusul oleh sektor infrastruktur dan manufaktur dengan penurunan masing-masing 0,33% dan 0,14%.
Di jajaran top losers indeks LQ 45 antara lain: PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,99% menjadi Rp 148, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 1,45% menjadi Rp 2.040, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 0,77% menjadi Rp 3.890.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 3,02% menjadi Rp 480, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 2,13% menjadi Rp 4.320, dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 1,97% menjadi Rp 775.
Asia mixed cenderung positif
Sementara, bursa Asia diperdagangkan mixed. Berdasarkan data CNBC, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks ASX 200 Australa naik 0,1%. Kendati demikian, sektor energi mencatatkan penurunan cukup dalam yakni 0,8%.
Mayoritas saham-saham produsen minyak tampak tertekan. Saham Santos turun 0,9%, Oil Search turun 0,6%, da Beach Energy turun 1,66%.
Kondisi ini tak mengherankan mengingat harga minyak global mencatatkan penurunan 1% lebih pada transaksi Selasa kemarin. Sekadar tambahan informasi saja, harga minyak WTI mengalami penurunan 1,6% menjadi US$ 52,17 per barel Selasa kemarin. Pagi ini, harga minyak kian tertekan hingga ke posisi US$ 51,38 per barel. Sedangkan harga minyak Brent turun 1,2% menjadi US$ 55,05 per barel kemarin.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,25%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,62%.
Adapun di pasar mata uang, indeks dollar diperdagangkan cukup tinggi melawan keranjang mata uang utama dunia di posisi 100,48 per pukul 08.16 waktu Singapura. Angka tersebut naik dari level di bawah 100 pada sesi sebelumnya.
"Dalam beberapa hari terakhir, perlahan tapi pasti dollar berupaya bangkit kembali," jelas Rodrigo Catril, currency strategist National Australia Bank.
Sementara itu, yen diperdagangkan di posisi 112,42 versus dollar. Sedangkan dollar Australia berada di posisi US$ 0,7615 dan euro diperdagangkan di posisi US$ 1,0669.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News