Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tenaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkuras pada transaksi pembukaan pagi ini (15/12). Mengutip data RTI, pada pukul 09.07 WIB, indeks terlihat melorot 0,86% menjadi 5.217,56.
Jumlah saham yang tertekan mencapai 120 saham. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 35 saham dan 70 saham lain diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 410,517 juta saham dengan nilai transaksi Rp 347,986 miliar.
Sepuluh sektor kompak melemah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor infrastruktur turun 0,97%, sektor pertambangan turun 0,73%, dan sektor keuangan turun 0,81%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers adalah: PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 3,23% menjadi Rp 600, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,26% menjadi Rp 1.730, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,96% menjadi Rp 11.275.
Di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 0,86% menjadi Rp 234, PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 0,59% menjadi Rp 170, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 0,48% menjadi Rp 2.090.
Investor asing masih terus menarik dananya. Pagi ini, nilai pembelian bersih asing (net buy) di seluruh market mencapai Rp 92,2 miliar dan di pasar reguler Rp 65,1 miliar.
Aksi jual yang terjadi pada IHSG disinyalir akibat kenaikan suku bunga The Federal Reserve sebesar 25 bps menjadi kisaran 0,5%-0,75%. Selain itu, di luar dugaan, The Fed mengindikasikan akan menaikkan FFR lebih cepat dari perkiraan ekonom pada tahun depan.
"Dampaknya IHSG bisa turun pada perdagangan hari ini," jelas Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Edwin bahkan memprediksi, bukan mustahil IHSG akan menguji level support 5.200 melihat perkiraan FFR juga akan naik tiga kali ditahun 2017.
"Aksi jual asing juga akan terus berlanjut," kata Edwin, Kamis (15/12).
Selain itu, sentimen dari dalam negeri, berlanjutnya net sell asing pada hari ke-2 pekan ke-16 mencapai Rp 23,37 triliun. Kondisi ini membuat net buy asing turun 58,57% dari level tertingginya menjadi Rp 16,53 triliun.
Dia memprediksi, perdagangan hari ini IHSG akan bertengger di level support 5.200 dan resistance 5.293.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News