Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 4,04% ke level 5.335,53 dari posisi 5.128,23 pada penutupan perdagangan pekan lalu. Investor asing juga mulai mencatatkan net buy senilai Rp 1,2 triliun di seluruh pasar.
Kenaikan IHSG sejalan dengan melajunya indeks global dan regional.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, sentimen pendorong IHSG berasal dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020 yang tumbuh 5,05% dibanding kuartal sebelumnya. Meski pertumbuhan ekonomi secara year on year (yoy) masih terkontraksi 3,49%, hasil ini lebih baik dari realisasi kuartal II-2020 yang turun 4,19% dibanding triwulan sebelumnya.
Baca Juga: Saham-saham ini justru banyak diobral asing saat IHSG menguat Jumat (6/11)
Kemudian, secara sektoral, saham-saham manufaktur seperti aneka industri dan barang konsumsi menjadi saham penggerak IHSG. "Hal ini disebabkan oleh pelaku pasar yang berekspektasi bahwa aktivitas ekonomi, termasuk manufaktur akan lebih baik pada kuartal keempat 2020," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11).
Analis Indo Premier Sekuritas Mino menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari kuartal sebelumnya juga menjadi tanda pemulihan ekonomi. "Kondisi ini membuat investor asing mulai masuk kembali ke pasar saham karena menilai perekonomian sudah dalam jalur yang benar," ungkap Mino.
Di samping data pertumbuhan ekonomi, sentimen utama yang menggerakkan IHSG juga berasal dari eksternal, yakni terkait optimisme pasar atas pemenang pemilihan presiden, Kongres, dan Senat Amerika Serikat (AS) yang bakal segera diumumkan.
Menurut Mino, kepastian pemenang pemilihan presiden AS bakal tetap menjadi sentimen pasar pekan depan. Dia memprediksi, IHSG berpotensi naik dengan support di level 5.100 dan resistance di 5.550.
Baca Juga: IHSG menguat 4% sepekan, net buy asing mulai ramai
Bernada serupa, Valdy juga memprediksi, IHSG berpeluang bullish dengan support dan resistance sepekan 5.200-5.430. Menurut Valdy, pemilihan presiden AS masih menjadi salah satu fokus utama pelaku pasar di Indonesia.
Selanjutnya: Ditopang Saham BBCA, BBRI dan TLKM IHSG Menutup Pekan Pertama November di Zona Hijau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News