Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 2,35% dalam sepekan. Sementara Jumat (13/11) kemarin, IHSG masih berhasil ditutup menguat 0,04% ke level 5.461,06.
Pergerakan IHSG dalam sepekan ini, menurut analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana terdorong oleh masuknya dana dari investor asing. Dimana investor asing mencatat beli bersih sebesar Rp 4,47 triliun dalam seminggu ini.
Selain itu, pergerakan IHSG yang cenderung menguat pada awal pekan ini juga sejalan dengan penguatan nilai tukar rupiah dan mengekor pergerakan bursa global yang berada dalam tren positif.
Baca Juga: IHSG menguat 2,35% selama sepekan ke level 5.461,06, ini sentimen pendorongnya
Di sisi lain, analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani bilang, IHSG sempat menguat pada awal minggu ini karena sentimen Bidden effect. Joe Biden-Kamala Harris telah berhasil memenangkan Pemilu Amerika Serikat 2020.
Selanjutnya, Sentimen pengembangan vaksin Covid-19 Pfizer yang dinyatakan 90% efektif turut mengangkat pergerakan IHSG. “ Rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III dengan hasil yang mulai membaik juga menjadi motor penggerak IHSG minggu lalu hingga awal minggu ini,” katanya pada Kontan, Jumat (13/11).
Meski pada dua hari terakhir minggu ini terjadi aksi profit taking, ia memandang masih tergolong koreksi wajar. Untuk awal minggu depan, Hendriko memprediksi IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat setelah IHSG berhasil ditutup berada di atas support MA 5 dan ditutup membentuk candle hammer yang merupakan candle reversal.
Ia menyarankan pelaku pasar untuk dapat melakukan buy on weakness pada saham-saham yang pergerakannya uptrend, namun terkoreksi dalam 2 hari terakhir ini.
Baca Juga: IHSG naik 0,04% ke 5.461 pada perdagangan Jumat (13/11), asing lepas TLKM, BMRI, MNCN
Sementara itu, Herditya melihat IHSG masih berpotensi koreksi pada perdagangan Senin (16/11) selama IHSG belum mampu menguat di atas 5.520, adapun level support berada di 5.395 dan resistance di 5.500.
“Untuk Senin kami perkirakan adanya rilis data dari trade balance dan ekspor-impor. Bagi pelaku pasar tetap waspadai akan pergerakan IHSG beserta emiten-emitennya, tidak perlu terlalu agresif dan bisa realisasikan profit terlebih dahulu,” pungkas Herditya.
Selanjutnya: Masih marak aksi profit taking, IHSG hanya naik tipis 0,04% pada Jumat (13/11) ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News