Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli tiga hari beruntun pada perdagangan Kamis (15/5).
Mengutip RTI pada perdagangan sesi pertama, IHSG naik 1,13% atau 79,064 poin ke level 7.058,944.
Tercatat 330 saham naik, 247 saham turun, dan 229 saham stagnan. Total volume perdagangan 17 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 9 triliun.
Sebanyak tujuh indeks sectoral menopang Langkah IHSG pada perdagangan pagi. Tiga sector dengak kenaikan tertinggi yakni: IDX-Finance 1,47%, IDX-Energy 1,21%, dan IDX-Basic 1,17%.
Baca Juga: IHSG Melaju 0,88% ke 7.041,17 Mengawali Kamis (15/5) Pagi, Saat Bursa Asia Memerah
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 4,52% ke Rp 1.850
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 4,16% ke Rp 4.250
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 2,59% ke Rp 5.950
Baca Juga: Perang Tarif Mereda, Sentimen Positif bagi IHSG
Saham-saham top losers LQ45:
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 3,80% ke Rp 76
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 2,42% ke Rp 2.420
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 2,40% ke Rp 610
Baca Juga: Rupiah Terus Menguat ke Rp 16.536 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (15/5)
Bursa regional memerah
Mayoritas bursa saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Kamis (15/5), bertolak belakang dengan penguatan Wall Street semalam.
Investor masih mencermati perkembangan terbaru ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,90%, sementara Topix terkoreksi 0,75%. Di Korea Selatan, Kospi melemah 0,29% dan Kosdaq turun 0,37%.
Baca Juga: Bursa Asia Melemah Kamis (15/5) Pagi, Investor Cermati Perkembangan Dagang AS-China
Pasar Hong Kong juga tertekan, dengan Hang Seng turun 0,42%. Sementara itu, indeks CSI 300 yang melacak saham unggulan di bursa Shanghai dan Shenzhen terkoreksi 0,6%.
India’s Nifty 50 dibuka nyaris stagnan dan bursa Australia justru menguat tipis, dengan S&P/ASX 200 naik 0,21%.
Analis Citi dalam catatannya mengingatkan bahwa meski pasar telah mengantisipasi tekanan makro akibat tarif perdagangan, risiko volatilitas gelombang kedua masih terbuka, terutama akibat ketidakpastian fiskal dan melemahnya data ekonomi AS.
Selanjutnya: Panduan Cara Daftar UMKM Online via OSS untuk Perizinan Usaha dan Syaratnya
Menarik Dibaca: Resep Banana Cheese Bread Simpel Tanpa Mixer, Manisnya Pas dan Empuk Banget
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News