Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga tutup pasar hari ini (28/11). IHSG naik 0,39% atau 27,67 poin ke 7.041,07 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, pergerakan IHSG hari ini ditopang sentimen positif dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) ke level terendah selama 3 bulan terakhir. Pelemahan dolar AS itu pun membuat rupiah menguat.
“Hal ini didukung oleh ekspektasi pasar yang menganggap The Fed tidak akan menaikan suku bunga lagi sampai tahun depan,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (28/11).
Untuk besok, Cheril melihat, IHSG berpotensi konsolidasi melemah. Sebab, pelaku pasar menanti data inflasi PCE dan mencermati berbagai komentar anggota The Fed.
Baca Juga: Beberapa Saham Blue Chip Ini Diprediksi Akan Menjadi Buruan Asing
Cheril memproyeksikan IHSG akan bergerak di level 7.000-7.080 pada Rabu (29/11). Untuk besok, Cheril pun merekomendasikan beli untuk EXCL dan BRPT dengan target harga masing-masing Rp 2.270 per saham dan Rp 1.100 per saham.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG hari ini menguat di tengah melemahnya pergerakan bursa global dan Asia. Menurut Herditya, pergerakan IHSG hari ini didukung oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Hal itu akibat adanya pertumbuhan dari rilis data uang beredar kemarin,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/11).
Baca Juga: IHSG Naik 0,39% ke 7.041 Pada Selasa (28/11), BRPT, MDKA, MEDC Top Gainers LQ45
Untuk besok, Herditya memperkirakan IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support di 7.009 dan resistance di 7.050
Sentimen pendukung pergerakan IHSG besok masih dari pergerakan rupiah. Sementara, dari sisi global, data pertumbuhan PDB AS masih dinantikan oleh para investor.
Untuk saham, secara teknikal dapat dicermati ADHI dengan target harga Rp 420 per saham-Rp 430 per saham, PTPP Rp 630 per saham-Rp 650 per saham, dan NCKL Rp 1.100 per saham-Rp 1.150 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
