Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru 50 menit perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,37% ke level 5.765 pada Rabu (5/9) pagi pukul 9.50 WIB.
Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, pelemahan terjadi akibat multiplier effect dari dampak pelemahan nilai tukar di Afrika Selatan menyusul Argentina.
"Kita enggak tahu rupiah bakal tembus Rp 15.000 per dolar AS kemarin dan ternyata enggak ada intervensi dari BI. Selain itu, dampak pelemahan di Afrika Selatan berikan multiplier effect ke Indonesia," jelasnya.
Padahal menurutnya, secara rasio pelemahan nilai tukar rupiah tidak terlalu buruk karena hanya terkoreksi 8%, berbeda dengan ketiga negara seperti Turki, Argentina dan Afrika Selatan.
"Kalau kita lihat, dengan koreksi indeks hingga 1,8% di awal pembukaan, maka target saya indeks akan ditutup dan bergerak di zona merah sepanjang hari ini," kata William kepada Kontan.co.id, Rabu (5/9). William menyebut, support IHSG adalah pada 5.780.
Namun, Paramitra Alfa Sekuritas optimistis dampak multiplier effect ini tidak akan berlangsung lama, layaknya sentimen pelemahan dari Turki. "Jadi saya lihat pelaku pasar terlalu agresif merespon apa yang terjadi di Afrika Selatan, walaupun kenyataannya kita enggak punya hubungan dagang langsung dengan mereka," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News