Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 14.53 WIB, IHSG naik 393,58 poin atau 9,99% ke 4.332,95.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, penguatan IHSG ini tak lepas dari meredanya tingkat kepanikan di pasar keuangan global yang disebabkan oleh paket stimulus yang digelontorkan sejumlah negara untuk melawan wabah Covid-19.
Baca Juga: Koreksi IHSG kian terbatas, Bahana Sekuritas sarankan mulai beli saham-saham murah
"Ini suatu penguatan yang signifikan setelah dua minggu terakhir karena tekanan kepanikan pasar keuangan global yang menurun. Saham-saham hari ini sebagian besar ada di zona hijau," jelas Perry, Kamis (26/3) di Jakarta.
Beberapa contoh stimulus yang dikeluarkan oleh negara-negara besar yang dimaksud antara lain stimulus fiskal dari Amerika Serikat (AS) dan Jerman.
Di AS, senat telah menyetujui usulan untuk paket stimulus fiskal senilai US$ 2 triliun. Perry merinci, ini dialokasikan untuk kesehatan sebesar US$ 100 miliar, US$ 350 miliar untuk UMKM, US$ 250 miliar untuk tenaga kerja, dan US$ 500 miliar untuk dunia usaha, serta untuk alokasi bantuan-bantuan sosial.
Sementara itu, Jerman juga telah direstui untuk memberikan paket stimulus fiskal senilai 10% dari PDB mereka atau setara dengan US$ 860 miliar.
"Langkah stimulus fiskal tersebut memperkuat langkah-langkah bank sentral yang telah memberikan pelonggaran moneter," tambah Perry.
Lebih lanjut, Perry juga menuturkan bahwa di pasar obligasi sejak hari Selasa hingga sekarang, sudah banyak investor asing yang melakukan pembelian balik Surat Berharga Negara (SBN), khususnya di pasar sekunder sehingga mengurangi outflow.
Baca Juga: IHSG melesat kencang 8,80%, satu jam menuju jeda perdagangan pertama, Kamis (23/3)
Menurut Perry, ini juga menunjukkan bahwa kondisi pasar keuangan memang semakin baik dan BI berkomitmen akan selalu berada di pasar untuk menjaga stabilitas pasar keuangan, juga menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Sayangnya, Perry masih belum bisa menyebutkan berapa jumlah pembelian SBN yang dilakukan oleh para investor asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News