kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.787   8,00   0,05%
  • IDX 7.464   -15,87   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -1,04   -0,09%
  • LQ45 914   0,87   0,10%
  • ISSI 225   -1,16   -0,51%
  • IDX30 472   1,38   0,29%
  • IDXHIDIV20 570   2,55   0,45%
  • IDX80 132   0,07   0,05%
  • IDXV30 140   1,22   0,88%
  • IDXQ30 158   0,44   0,28%

IHSG merah, yuk simak rekomendasi analis


Selasa, 07 Januari 2014 / 17:15 WIB
IHSG merah, yuk simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. 6 Cara untuk Membantu Menghilangkan Rasa Gatal Akibat Psoriasis.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak memerah beberapa hari belakangan. Pada penutupan pasar kemarin, IHSG turun 0,64% ke posisi 4.175. Di hari sebelumnya pun, IHSG jatuh 1,29% menjadi 4.202.

Analis Danareksa Securities Lucky Bayu pun menyarankan investor untuk menghindari pasar terlebih dahulu saat ini. Menurut dia, IHSG akan diuji pada 4.100. Dengan indeks yang berada di angka 4.185, ia merasa tak lama lagi IHSG akan memasuki posisi support.

Sedangkan bagi investor yang sudah terlanjur menyimpan sahamnya di pasar, Lucky merasa tidak bijak bilamana melakukan cut loss di tengah kondisi seperti ini. Jika hanya mengalami kerugian 5% sampai 8%, Lucky bilang bahwa investor sebaiknya tetap hold saham mereka.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, saat ini para investor cenderung masih wait and see. Berdasarkan perkiraannya, IHSG akan memasuki tren naik jika menyentuh support 4.145. "Kalau mau coba positioning, silahkan. Tapi sebaiknya berhati-hati. Karena dalam jangka pendek akan turun. Kita menunggu tren turun ini berakhir," ucapnya.

Ia menyebut bahwa pasar pun masih menunggu perbaikan bursa regional. Pasalnya dalam beberapa hari belakangan, bursa regional terlihat mengalami kejatuhan.

Saat masa tunggu para investor ini berakhir, Lucky menyarankan investor untuk terjun ke saham konsumer seperti KLBF, RALS, dan MPPA. Sedangkan, investor perlu menghindari saham yang sementara menguat namun kemudian terkoreksi dalam seperti properti. Menurut dia, CTRA, BSDE, APLN, dan BKSL perlu dihindari. Saham perbankan seperti BBCA, BBRI, dan BMRI pun sebaiknya tidak dimasuki dahulu.

Sedangkan, Satrio menyarankan investor untuk masuk ke perbankan. Selain itu, emiten kontruksi pun bisa menjadi pertimbangan. Ia memperkirakan, suku bunga acuan atau Bank Indonesia (BI) rate tak akan naik bulan ini karena inflasi yang rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×