kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG menghadapi tekanan, simak rekomendasi berikut


Kamis, 22 April 2021 / 08:35 WIB
IHSG menghadapi tekanan, simak rekomendasi berikut


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 di kisaran 4,1% hingga 5,1%. Sebelumnya, BI memproyeksikan ekonomi domestik bisa tumbuh di kisaran 4,3% hingga 5,3%.

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kalah dibandingkan negara lain. IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 sebesar 4,3% atau lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi global, yang mencapai 4,9%.

Laju ekonomi Indonesia tahun ini bahkan juga diperkirakan tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara lain di kawasan ASEAN-5 yakni Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Lembaga moneter global ini membuat prediksi kawasan ASEAN-5 bisa tumbuh hingga sekitar 4,9%.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, sentimen turunnya proyeksi  pertumbuhan ekonomi oleh IMF dan BI memang menjadi salah satu sentimen pemberat dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini. Selain itu, ekspektasi terjadinya inflasi dan naiknya yield US Treasury juga ikut mempengaruhi laju indeks.

Baca Juga: Wall Street menghijau, kinerja Netflix menurunkan harapan sektor teknologi

“Masih sedikitnya jumlah warga Indonesia yang divaksin juga menjadi pemberat IHSG, karena berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi,” terang Hendriko kepada Kontan.co.id, Rabu (21/4).

Dalam jangka pendek, yakni hingga akhir bulan ini, Hendriko menyebut  secara teknikal IHSG masih berpotensi bergerak mixed pada kisaran 5.890-6.117. Sedangkan untuk target akhir tahun, Sucor Sekuritas menargetkan IHSG ada di level 6.750.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, pelemahan konsumsi dan daya beli juga membayangi laju IHSG. Saat ini tantangan dari konsumsi masih menjadi fokus, dan dampaknya lebih bersifat multiplier effect.

Baca Juga: Pendapatan susut 4%, begini rekomendasi saham Astra International (ASII)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×