Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sumringah. Merespons kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) kemarin, indeks saham melompat 2,33% ke level 5.799,24.
Tercatat 219 saham bergerak naik, 181 saham bergerak turun dan 103 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 342,34 miliar lot saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,34 triliun.
Sembilan dari 10 indeks sektoral mendongkrak laju IHSG. Sektor industri dasar tercatat menguat paling tinggi, yakni 3,17%. Hanya indeks sektor agrikultur yang memerah tipis 0,01%.
Namun sayang, kenaikan IHSG belum mampu mengompensasi pelemahan yang terjadi dalam sepekan akibat depresiasi rupiah. IHSG mengakumulasi pelemahan 0,39% dalam sepekan.
Sepekan ini, rupiah menjadi salah satu penggerak utama IHSG. BI lantas merespons depresiasi rupiah dengan menaikkan suku bunga. "Tinggal menunggu pekan depan apakah rupiah akan lebih stabil karena kenaikan suku bunga," ujar analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra, Jumat (29/6).
Jika rupiah tetap tertekan, IHSG berpeluang kembali merosot. Sebab, depresiasi rupiah akan mengurangi kepercayaan diri investor.
Pekan depan, The Fed akan merilis notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Juni. Ini akan jadi salah satu fokus pasar. IHSG diprediksi terkoreksi, terutama di awal pekan, dengan rentang pergerakan 5.660–5.920.
Namun rilis data makro dalam negeri diharapkan masih mampu membuat IHSG dalam fase window dressing, karena valuasi saham utama seperti perbankan sudah murah. Muhamad Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas menilai, data makro dalam negeri yang diprediksi baik bakal mendorong indeks. "IHSG diprediksi menguat dalam rentang 5.608–5.987," tutup Nafan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News