Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merah pada awal pekan. Senin (30/1), IHSG turun 0,19% menjadi 5.302,66.
Analis Asjaya Indosurya William Suryawijaya mengatakan, investor menanti data inflasi di awal Februari. "Kalau inflasi masih terkontrol, maka potensi kenaikan lanjutan masih besar," kata William kemarin.
William melihat, capital inflow yang masih terus mengalir turut menopang pergerakan IHSG. Kemarin, net buy asing mencapai Rp 301,7 miliar.
William memprediksi, IHSG bisa menguat dengan kisaran support 5.251 dan resistance 5.336.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, inflasi mungkin naik tipis akibat kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik.
Tapi dia memperkirakan inflasi masih berada di bawah level 4%. "Kemungkinan masih masih terkontrol, sehingga masih memberikan imbas positif terhadap indeks," kata Hans.
Hans melihat, arah kebijakan Amerika Serikat masih menjadi highlight pelaku pasar. Hans memprediksi adanya potensi kenaikan IHSG akibat rilis data ekonomi dan laporan keuangan emiten.
Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak dengan support 5.267–5.287 dan resistance 5.322–5.360
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News