Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan tren positif pada perdagangan terakhir pekan lalu. Tapi dalam hitungan sepekan, indeks masih berada pada jalur menanjak.
Tercatat pada perdagangan Jumat (27/1) IHSG melemah 0,09% menjadi 5.312. Tapi dalam sepekan indeks masih naik sebesar 1,1% dari perdagangan pekan sebelumnya (20/1) di level 5.254.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pergerakan IHSG pekan kemarin sebenarnya baik karena mampu mendorong penguatan sebesar 1,1%, dibandingkan pekan sebelumnya melemah 0,35%. Bahkan pergerakannya mampu melampaui pencapaian level tertinggi sebelumnya diatas 5.309.
”Pelaku pasar sempat menjauhi pasar di awal perdagangan untuk mengamankan posisi dan terlihat wait and see,” kata Reza pekan lalu.
Dugaan analis, pelaku pasar masih menunggu arah kebijakan Donald Trump pasca pelantikanya. Tapi tercermin pelaku pasar seperti merespon positif pidato Trump sehingga bursa saham Amerika Serikat cenderung berada di zona hijau.
Indeks DIJA terbukti mampu menyentuh level tertinggi, yang diharapkan memberikan imbas positif juga terhadap IHSG. Tapi sayangnya, sentimen dalam negeri membuat laju IHSG sedikit tertahan dari awal perdagangan.
Hanya rilis laporan keuangan emiten tahun 2016 diharapkan menjadi obat kuat indeks dipekan ini. Makanya, Reza masih memprediksi masih terjadi tren bullish pada IHSG besok di kisaran level support 5.275-5.289 dan resistance 5.322-5.336.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News