kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IHSG memerah menutup perdagangan awal pekan


Senin, 21 September 2015 / 16:25 WIB
IHSG memerah menutup perdagangan awal pekan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah menutup perdagangan awal pekan, Senin (21/9) ini. Data RTI menunjukkan indeks tergelincir 0,10% atau 4,238 poin ke level 4.376,08.

Tercatat 138 saham bergerak turun, 121 saham bergerak naik, dan 81 stagnan. Perdagangan awal pekan ini melibatkan 4,99 miliar lot saham dengan nilai transakski mencapai Rp 3,66 triliun. 

Secara sektoral, enam dari 10 indeks sektoral memerah. Sektor industri dasar turun 0,97% sekaligus memimpin pelemahan. 

Sementara, empat sektor yang menghijau antara lain; infrastruktur naik 0,73%, perdagangan naik 0,68%, aneka industri naik 0,14%, dan agrikultur naik 0,13%. 

Ada pun saham-saham yang masuk top losers LQ45 yakni; PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) turun 4,26 ke Rp 18.000, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun 3,28%, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 3,13% ke Rp 2.170. 

Sedangkan saham yang masuk top gainers LQ45 yakni; PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) naik 5,14% ke Rp 6.650, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 1,93% ke Rp 14.500, dan PT PP London Sumtra Tbk (LSIP) naik 1,65% ke Rp 1.230. 

Laju indeks awal pekan ini cukup tertatih, sejalan situasi pasar saham regional. Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali indeks Jepang tenggelam 2% pukul 01:29 waktu Hong Kong. Indeks S&P 500 berjangka turun 0,3%. 

Indeks S & P / ASX 200 jatuh 2,4% di Sydney, sedangkan indeks Hang Seng melemah 1,1% dan Seoul Kospi Indeks tergelincir 1,5%.

Pasar saham di kawasan regional menurun karena adanya perdebatan oleh sejumlah anggota The Federal Reserve terkait suku bunga acuan yang akan naik pada tahun ini atau tidak. 

Sekadar informasi, pada pekan lalu, sejumlah anggota The Fed secara terpisah menjelaskan alasan rasional untuk mendukung kebijakan kenaikan suku bunga pada dua pertemuan akhir the Fed di tahun ini. 

Mereka mengemukakan alasan angka pengangguran dan data-data positif ekonomi AS lainnya yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tahan banting dari perlambatan ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×