Reporter: Aloysius Brama | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (2/5) ditutup melemah 1,25% ke level 6.374.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan melemahnya indeks domestik pada hari ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen negatif, tak terkecuali sentimen dari eksternal. “Peluang bank sentral Amerika Serikat The Fed menurunkan suku bunga sudah tertutup membuat indeks jatuh,” kata William kepada Kontan.co.id, Kamis (2/5).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menambahkan kecenderungan keputusan bank sentral AS itu didasari pada tingkat inflasi yang rendah dan kuatnya pertumbuhan ekonomi AS saat ini.
Para pelaku pasar telah berspekulasi bahwa rendahnya inflasi baru-baru ini akan mengganggu The Fed sehingga bank sentral akan memangkas suku bunganya akhir tahun ini.
“Namun, The Fed mengandaskan harapan itu. Bank sentral masih memandang lemahnya inflasi itu adalah hasil dari faktor-faktor yang bersifat sementara,” kata Dennies, Kamis (2/5).
Sedangkan analis Mino Indo Premier Sekuritas menyebutkan turunnya IHSG pada hari ini juga diperparah dengan melemahnya sebagian besar harga komoditas.
Mino menambahkan, angka inflasi yang lebih tinggi dari konsensus turut menjadi sebab IHSG memerah. Sebelumnya, pada hari ini Badan Pusat Statistik merilis data inflasi pada bulan April 2019 lalu sebesar 0,44%. Selain itu Mino menambahkan, luputnya ekspektasi pasar terhadap beberapa laporan keuangan emiten mendorong para investor untuk melakukan taking profit.
Untuk perdagangan esok hari, analis memprediksi IHSG akan mengalami rebound. Dennies bilang, secara teknikal, candlestick IHSG membentuk formasi three white soldier sehingga mengindikasikan adanya potensi penguatan.
“Juga dipengaruhi oleh pernyataan FOMC,” paparnya.
Dennies memperkirakan IHSG bisa bergerak di rentang 6347-6427 pada perdagangan esok hari.
Sedangkan Mino mengatakan peluang rebound IHSG pada esok hari dapat dipengaruhi oleh keputusan penting antara Amerika Serikat dan China pada hari Jumat (3/5) besok. Ia memproyeksikan IHSG dapat bergerak di rentang 6.320-6.420 pada perdagangan esok hari.
William Hartanto menambahkan, kecenderungan market yang masih window dressing atau saat ketika emiten melaporkan laporan keuangan kuartal I-2019 bisa menjadi katalis positif. “Harga saham akan menguat meski laporan keuangan jelek sekalipun,” ungkapnya.
William memproyeksikan, IHSG bisa menguat dalam rentang 6.350-6.450.
Untuk rekomendasi saham Mino menyarankan agar investor mengamati pergerakan TLKM ADRO, INDF, dan BRPT.
Sedangkan William Hartanto menyarankan agar investor mengamati saham BINA, HEAL, KBLI, ADRO, dan SRIL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News