Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 2,12% menjadi 4.496,06 pada Jumat (24/4). Turunnya sejumlah saham emiten big cap berandil menekan IHSG.
Jumat (24/4), dari 10 saham anggota emiten big cap dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp 100 triliun, 7 saham diantaranya melemah dan hanya dua yang menguat, serta satu saham stagnan.
Malah harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah selama lima hari perdagangan berturut.
Jumat (24/4), harga saham BBCA turun 3,91% menjadi Rp 24.600 per saham. Selama sepekan, harga saham BBCA telah terpangkas 9,31%.
Sementara sejak awal tahun, harga saham BBCA sudah terkoreksi hingga 26,40% dan selama setahun minus 10,63%.
Baca Juga: Saham BRPT masuk daftar big cap lagi, ini peta terbaru penguasa market cap bursa
RTI mencatat, price earning ratio (PER) saham BBCA kini sebesar 21,23 kali. Sementara price to book value (PBV) sebesar 3,48 kali.
Pada Jumat lalu (24/4), asing mencatatkan net sell senilai Rp 15,27 miliar.
Adapun total transaksi saham BBCA mencapai Rp 656,05 miliar. Volume transaksi saham BBCA sebanyak 26,23 juta saham dengan frekuensi transaksi 24.438 kali.
Meski harga saham turun 5 hari beruntun tak menggoyahkan posisi BBCA sebagai emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar.
Per Jumat (24/4), market cap BBCA tercatat Rp 600,44 triliun dan menempati urutan pertama emiten dengan market cap terbesar.
Baca Juga: Harta keluarga Djarum hilang ratusan triliun karena pandemi
Sebaliknya saham TPIA harganya naik 4 hari berturut. Jumat (24/4), harga saham TPIA menguat 0,58% menjadi Rp 8.650 per saham.
RTI mencatat, PER saham TPIA 480,56 kali dengan PBV 6,33 kali.
Saham dengan kenaikan market cap mingguan tertinggi (Jumat, 24 April 2020 vs Jumat, 17 April 2020)
1. BRPT (25,25% | Rp 110,38 triliun)
2. TPIA (9,49% | Rp 154,25 triliun)
3. UNVR (9,09% | Rp 286,12 triliun)
Saham dengan presentase penurunan market cap mingguan terdalam (Jumat, 24 April 2020 vs Jumat, 17 April 2020)
1. BBCA (-9,31% | Rp 600,44 triliun)
2. BBRI (-7,07% | Rp 321,15 triliun)
3. HMSP (-7,03% | Rp 176,80 triliun)
Baca Juga: Pada krisis 2008 saham BUMN lebih cepat pulih ketimbang IHSG, apakah akan terulang?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News