Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar keuangan yang kurang memuaskan di pekan lalu menyeret kinerja produk reksadana. Lihat saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pekan lalu turun hingga 14,52% sementara di pasar obligasi pun, yield SUN terus terkerek.
Berdasarkan data Infovesta Utama, nyaris seluruh produk reksadana mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. Reksadana saham kembali menjadi reksadana dengan kinerja paling buruk dibanding produk reksadana jenis lainnya setelah ambles 12,45% sepanjang pekan lalu.
Kemudian disusul oleh reksadana campuran yang juga berkinerja negatif hingga terkoreksi sebesar 8,01%.
Baca Juga: Atasi corona, MAMI perbesar porsi tunai di reksadana
Reksadana pendapatan tetap juga tidak bisa berkutik sepanjang pekan lalu. Imbal hasil reksadana jenis pendapatan tetap juga minus 2,59%.
Hal tersebut seiring dengan kinerja obligasi yang juga negatif. Di mana imbal hasil obligasi pemerintah turun sebesar 2,12% dan obligasi korporasi juga turun 0,06%
Hanya reksadana pasar uang yang berhasil mencatatkan pertumbuhan positif. Itu pun sebenarnya sangat tipis di mana reksadana pasar uang tumbuh 0,07%
Baca Juga: Anargya Aset Manajemen lucurkan produk reksadana saham dan pendapatan tetap anyar
Berikut ini adalah produk reksadana yang memiliki return tertinggi secara month over month pada 20 Maret 2020.
- Reksadana saham: Pacific Equity Flexi Fund naik 5,67%
- Reksadana campuran: Victoria Mandiri Berimbang naik 6,70%
- Reksadana pendapatan tetap: Mandiri Investasi Obligasi Nasional naik 0,76%
- Reksadana pasar uang: Cipta Dana Tunai naik 3,09%
- Reksadana indeks & ETF: Avrist ETF Fixed Rate Bond I -5,88%
- Reksadana pendapatan tetap USD: Danamas Dollar naik 0,22
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News