Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,42% pada penutupan Rabu (19/8). Sebanyak 162 saham menguat, 243 saham melemah, dan 172 saham bergeming. Namun, IHSG masih tercatat menguat 1,59% dalam sepekan perdagangan.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, pelemahan IHSG disebabkan oleh aksi ambil untung , mengingat IHSG yang telah mengalami reli sejak Senin (10/8).
“Melemahnya IHSG karena aksi profit taking setelah penguatan enam hari berturut-turut. Selain itu juga, Rabu kemarin merupakan hari terakhir perdagangan bursa sebelum long weekend sehingga wajar apabila terjadi profit taking oleh investor,” ujar Hendriko.
Baca Juga: BBCA hingga BMRI bertahan di jajaran bigcaps, berikut rekomendasi sahamnya
Meski ditutup melemah, namun kapitalisasi pasar IHSG masih bertahan di atas level Rp 6.000 triliun, tepatnya di angka 6.132,821 triliun.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, berikut ini merupakan 10 emiten dengan market caps terbesar per Rabu (19/8):
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), market cap Rp 773 triliun
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), market cap Rp 435 triliun
3. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), market cap Rp 313 triliun,
4. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), market cap Rp 297 triliun
5. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), market cap Rp 282 triliun.
6. PT Astra International Tbk (ASII), market cap Rp215 triliun
7. PT H M Sampoerna Tbk (HMSP), market cap Rp 204 triliun,
8. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), market cap Rp 131 triliun,
9. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), market cap Rp 118 triliun.
10. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), market cap Rp 105 triliun.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, mendominasinya saham emiten perbankan di jajaran top 10 market cap terbesar disebabkan oleh penilaian pelaku pasar yang meyakini bahwa akan ada perbaikan ekonomi dimana nantinya bank akan menjadi leading sector.
Sehingga sangat wajar apabila kenaikan pada IHSG dan market cap saat ini ikut dipimpin oleh saham bank dimana masyarakatpun cukup yakin dengan perbankan.
“Perbankan memiliki beta saham yang cukup besar. Sehingga apabila pemulihan ekonomi pada semester kedua dapat terjadi, perbankan menjadi saham pilihan utama,” ujar Okie.
Baca Juga: Sektor perbankan masih memimpin market cap di bursa saham Indonesia, ini kata analis
Selain perbankan, emiten barang konsumsi (consumer goods) juga mendominasi jajaran emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar.
David Sutyanto, Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas mengatakan hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang pertumbuhan ekonominya bertumpu pada konsumsi. Jadi, sangat wajar apabila perusahaan barang konsumsi menjadi perusahaan besar di Tanah Air.
David menilai, dengan kondisi Indonesia yang berbasis konsumsi, emiten barang konsumsi seharusnya masih akan prospektif ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News