Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah pada Kamis (13/6). IHSG melemah 0,05% ke level 6.273,08. Pelemahan ini diwarnai dengan aksi jual asing.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, pelemahan IHSG ini disebabkan oleh sentimen eksternal dan internal. Dari eksternal, IHSG memerah karena pelemahan indeks bursa global, regional, dan komoditas. Salah satu penyebab pelemahan tersebut adalah sentimen perang dagang Amerika Serikat-China yang kembali memanas.
Di samping itu, ada juga yang berkaitan dengan emiten di bursa. “Misalnya Facebook yang terkena skandal privasi pengguna,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (13/6).
Sementara itu, pelemahan indeks bursa regional lebih disebabkan oleh adanya demo menolak Rancangan Undang-undang (RUU) ekstradisi di Hong Kong.
Sementara itu, dari sisi internal, pelemahan IHSG disebabkan oleh tertekannya nilai tukar rupiah. Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (13/6) rupiah ditutup melemah 0,27% ke Rp 14.280 terhadap dolar Amerika.
Penurunan ini dipicu data Bank Indonesia yang menunjukkan cadangan devisa di bulan 2019 Mei turun sekitar US$ 4 miliar menjadi US$ 120,35 miliar. Padahal, pada April 2019, cadangan devisa Indonesia masih sebesar US$ 124,29 miliar.
Untuk Jumat (14/6), Mino memprediksi IHSG masih berpotensi melemah terbatas akibat sentimen serupa. Ia memproyeksi IHSG besok akan bergerak di rentang support di level 6.235 dan resistance di level 6.310.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News