Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri sepanjang sesi pertama perdagangan, Rabu (1/6). Mengacu data RTI, indeks berakhir 0,96% atau 46,067 poin ke level 4.842,936 pukul 12.00 WIB.
Tercatat 160 saham bergerak naik, 89 saham turun, dan 102 saham stagnan. Perdagangan pagi ini melibatkan 2,103 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,33 triliun.
Seluruh atau 10 indeks sektoral menghijau menopang laju IHSG mendekati kenaikan 1%. Sektor barang konsumsi memimpin kenaikan 1,22% dan diikuti perdagangan naik 1,17%, serta infrastruktur naik 1,13%.
Di samping itu, aksi beli asing turut menopang IHSG. Beli asing Rp 52,826 miliar di pasar reguler dan beli asing sebesar Rp 106,770 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 4,29% ke Rp 2.190, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 3,64% ke Rp 570, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,53% ke Rp 6.600.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 1,89% ke Rp 3.630, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun 0,75% ke Rp 6.600, dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) turun 0,63% ke Rp 4.770.
Aksi beli saham oleh investor asing menjadi salah satu faktor yang menopang indeks BEI mengalami penguatan," kata Kepala riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa dengan harapan sentimen positif datang dari dalam negeri juga turut mendorong sebagian pelaku pasar saham lokal kembali mengakumulasi saham setelah melakukan aksi ambil untung pada perdagangan sebelumnya.
Di samping itu, laju inflasi tahunan masih sesuai dengan prediksi Bank Indonesia (BI) dan konsensus Bloomberg turut menopang indeks.
Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,24% dibanding bulan sebelumnya. inflasi ini lebih rendah dibandingkan inflasi Mei 2015 yang sebesar 0,5%.
Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2016 sebesar 0,4%. Sementara itu inflasi tahun ke tahun Mei 2016 mencapai 3,33%.
Pada Mei 2016, inflasi komponen inti 0,23% dengan inflasi tahunan 3,41%. Kemudian, inflasi komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 0,27% dengan masih mengalami deflasi secara tahunan yaitu 0,95%.
Sementara itu, inflasi komponen harga yang bergejolak sebesar 0,32% dengan inflasi tahunan cukup tinggi sebesar 8,15%.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, inflasi yang Mei 2016 menunjukkan daya beli masyarakat masih terjaga. Sebab, tren deflasi sejak awal tahun tidak berlanjut hingga bulan Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News