Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Meski demikian, William tetap menyarankan wait and see terhadap saham-saham blue chips terutama saham perbankan. “Karena asing masih jualan, sebaiknya tunggu jenuh,” ujar William kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).
Melansir RTI, sejak awal tahun jumlah dana asing yang kabur dari pasar saham tanah air mencapai Rp 28,54 triliun di pasar regular dan Rp 25,62 triliun di seluruh pasar (all market). Saham emiten perbankan memimpin daftar saham yang paling banyak dilepas asing sejak awal tahun. Di urutan pertama, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan nilai net sell asing sebesar Rp 6,5 triliun.
Baca Juga: IHSG naik tipis di awal pekan menjelang Lebaran
Sementara itu, nilai dana asing yang menguap dari saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 6 triliun dan net sell asing yang terjadi di saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencapai Rp 2,3 triliun sejak awal tahun.
Namun, William mengatakan prospek saham perbankan, terlebih yang memiliki status big banks masih cukup bagus. Setiap penurunan harga akan jadi peluang investor untuk masuk. Tetapi menurut dia, akan lebih baik jika investor masuk di harga yang terbaik.
Baca Juga: Reksadana saham mencatatkan penurunan dana kelolaan paling besar hingga April
Setidaknya, investor lokal bisa membuat ancang-ancang dengan memperhatikan kapan investor asing akan menyudahi aksi jual bersih (net sell). Barulah kemudian, investor bisa mendapat timing yang tepat untuk melakukan aksi beli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News