kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

IHSG masih minim sentimen positif


Senin, 17 Juni 2019 / 20:28 WIB
IHSG masih minim sentimen positif


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari pertama pekan ini, Senin (17/6) melemah 0,96% ke level 6.190,52. Minimnya sentimen positif membuat IHSG gagal meredam sentimen negatif global yang besar.

Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Sekuritas mengatakan, beberapa faktor yang mempengaruhi IHSG adalah dari internal terkait dengan minimnya sentimen positif. Dari eksternal, sentimen negatif terkait dengan faktor-faktor perlambatan ekonomi global, ketidakpastian negosiasi Amerika Serikat (AS) dan China, dan perang dagang.

“Bahkan geopolitik, seperti potensi terjadinya krisis di kawasan Timur Tengah, ditambah lagi dengan faktor wait and see terkait dengan penetapan kebijakan suku bunga The Fed pada pekan ini,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (17/6).

Menurut Nafan, besok IHSG masih akan dibayang-bayangi dengan faktor yang sama sehingga IHSG masih diprediksi untuk menurun ke level 6.141-6.287.

William Hartanto, analis Panin Sekuritas pun menilai bahwa IHSG masih dalam fase minim sentimen sehingga belum menunjukkan pergerakan yang signifikan pada perdagangan hari ini. Kendati demikian besok pihaknya memproyeksikan IHSG bisa berbalik menghijau.

“IHSG selesai menutup gap, seharusnya sudah siap rebound karena tidak ada sentimen apa-apa kecuali utang negara bengkak lagi. Tapi data ekonomi pun selama bukan produk domestik bruto (PDB), efeknya hanya sementara. Proyeksi besok menguat dalam range 6.170-6.250,” tutup William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×