Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan tren pelemahannya pekan lalu pada perdagangan Senin (16/1). Mengacu data RTI, indeks ditutup terkoreksi 0,06% atau 2,972 poin ke level 5.270,011.
Tercatat 153 saham bergerak turun, 136 saham bergerak naik, dan 116 saham stagnan. Volume perdagangan 9,42 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,04 triliun.
Lima dari 10 indeks sektoral membebani IHSG. Sektor konstruksi paling dalam penurunan 0,60%. Sedangkan, barang konsumsi memimpin penguatan 0,47%.
Investor asing masih melakukan aksi lepas saham. Di pasar reguler, net sell asing Rp 193,123 miliar dan Rp 184,464 miliar untuk keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 4,82% ke Rp 1.680, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 4% ke Rp 720, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 3% ke Rp 1.295.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 3,39% ke Rp 1.525, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 2,81% ke Rp 11.875, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik 1,28% ke Rp 3.950.
Senada, wajah pasar saham global pun tengah memerah. Mengutip Bloomberg, Stoxx Europe 600 Index turun 0,6 %.
Sentimen negatif datang dari sinyal Perdana Menteri Inggris Theresa May yang akan meninggalkan pasar tunggal Uni Eropa. Laporan dari Times of London menyebutkan Donald Trump akan menawarkan kesepakatan perdagangan cepat dengan Inggris.
Mata uang poundsterling pun jatuh 1,3 % menjadi US$ 1,2025 pada 08:09 pagi waktu London, menuju penurunan terbesar terhadap dolar sejak Oktober.
Selanjutnya, Shenzhen Composite Index jatuh 3,6 % ke titik terendah sejak Juni. Pedagang menunjukkan kekhawatiran bahwa regulator akan mempercepat laju penawaran umum perdana, sudah pada tinggi 19 tahun, mengalihkan likuiditas dari saham yang ada.
Shanghai Composite turun 0,3 % setelah pengupas kerugian sebanyak 2,2 %. Hong Kong Hang Seng Indeks menurun 1 %.
Indeks Topix Jepang turun 0,9 %, sedangkan Nikkei 225 Stock Average menghapus keuntungan untuk 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News