Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,35% ke level 5.872,39, Jumat (15/9). Sepekan, performa indeks juga naik 0,26%.
Kondisi geopolitik, serta kebijakan dalam negeri masih membayangi kinerja pasar saham domestik selama sepekan terakhir.
Investor masih mencemaskan kondisi geopolitik di Semenanjung Korea menyusul ancaman rudal Korea Utara. Sebagaimana diketahui Jumat (15/9) waktu setempat, pemerintah Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik yang melewati Hokkaido, Jepang, sebelum mendarat di Samudera Pasifik.
“Dari luar negeri terjadi sentimen geopolitik. Dari dalam negeri yaitu adanya usulan PLN terkait harga batubara, sehingga sektor tambang cenderung bearish,” ujar Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido. Tetapi pada akhir pekan, Kevin melihat data surplus neraca perdagangan dalam negeri berhasil menopang laju IHSG.
Pekan depan, secara teknikal, Kevin melihat IHSG cenderung sideways. Peluang IHSG menguat masih terbuka jika ketegangan konflik di Semenanjung Korea mereda.
Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, sepekan ke depan, konflik Korea Utara dan Amerika Serikat masih akan mempengaruhi IHSG. Di samping itu, investor menanti pengumuman kenaikan suku bunga The Fed.
Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar masih terfokus terhadap data-data ekonomi dalam negeri yang rilis. “Data neraca perdagangan akan ikut menjadi katalis penggerak indeks di awal pekan,” tutur Riska.
Selain itu, pelau pasar menanti indeks penjualan mobil dan motor bulan Agustus, dan kebijakan suku bunga Indonesia (BI 7days Reverse Repo Rate) pada akhir pekan. Adapun data dari AS yang dapat diperhatikan diantaranya rilis current account AS kuartal II, suku bunga The Fed, dan markit manufacturing index.
Riska memprediksi, pekan depan, IHSG berpeluang menguat di kisaran 5.875-5.898. Sedangkan, Kevin memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 5.758-5.891.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News