kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

IHSG masih dalam tren bearish, seperti apa rekomendasi analis?


Selasa, 10 Maret 2020 / 17:47 WIB
IHSG masih dalam tren bearish, seperti apa rekomendasi analis?
ILUSTRASI. Layar perdagangan saham?Bursa Efek Indonesia, Jakarta (10/3/2020).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona yang sudah menyebar di Indonesia dan anjloknya harga minyak dunia menjadi sentimen pemberat dunia investasi Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Perpaduan kedua sentimen tersebut telah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuasi. Pada Senin (9/3), IHSG anjlok hingga 6,58% ke level 5.136,809 alias menjadi level terendah IHSG sejak Desember 2016. Namun hari ini, Selasa (10/3), IHSG kembali berada di zona hijau dengan menguat 1,64% ke level 5220.826.

Baca Juga: Buyback saham bisa jadi risiko tambahan bagi emiten kalau harganya turun lagi

Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan fluktuatif, lantas investasi apa yang bisa menjadi pilihan para investor?

Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P Tamba mengatakan, pola yang terjadi di pasar saat ini adalah terjadinya shifting. Artinya, para investor berganti dari instrumen investasi yang berisiko ke instrumen yang lebih aman dan stabil.

Baca Juga: Mengintip kondisi keuangan empat bank BUMN yang buyback saham

“Saya melihat investor cenderung banyak switching sih daripada rush. Apalagi suku bunga kan masih bisa turun lagi, jadi reksadana yang berbasis ke suku bunga bisa menjadi produk reksadana yang menarik untuk saat ini,” kata Marsangap kepada Kontan.co.id, Selasa (10/3).

Marsangap merekomendasikan kepada investor untuk mengalokasikan dananya sebanyak 70% ke reksadana yang berbasis suku bunga. Ia tidak menjelaskan secara spesifik berapa besaran masing-masing untuk reksadana pendapatan tetap, reksadana terproteksi, ataupun reksadana pasar uang.

Sementara untuk reksadana saham, Marsangap tetap merekomendasikan para investor untuk memilikinya meski saat ini pergerakan saham cenderung tertekan dan berfluktuasi.

Baca Juga: IHSG berhasil rebound 1,64% ke level 5.220,82

“Sekitar 30% ya saya rasa. Saat ini secara umum, untuk saham ditunggu dulu lah sampai data-data makro dan laporan keuangan emiten keluar. Dengan fluktuasinya yang masih tinggi sebaiknya wait and see dulu," tambah Marsangap.

Saham-saham yang direkomendasikan Marsangap untuk dikoleksi adalah saham-saham yang berhubungan dengan pemerintah seperti BUMN.

"Kami lihatnya untuk saham, mungkin semua yang berhubungan dengan pemerintah itu bisa benefit. Seperti bank-bank pemerintah, Hutama Karya, Wijaya Karya, dan karya-karya yang lainnya," tandas Marsangap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×