Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sempat berada di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menguat. Rabu (29/8), IHSG menguat 22,50 poin atau 0,37% ke 6.065,15. Ini adalah kenaikan IHSG dalam tiga hari berturut-turut.
Dari data RTI sebanyak 190 saham bergerak turun. Ada 158 saham yang harganya naik dan 145 saham flat. Total volume transaksi bursa mencapai 9,57 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,95 triliun.
Menurut Krishna Dwi Setiawan, Head of Research Lotus Andalan Sekuritas, pergerakan IHSG yang tergerus tadi pagi adalah karena kecenderungan lemahnya rupiah. "Tetapi ini tak bertahan lama. Karena rupiah tidak mengikuti pelemahan dollar AS. Dan sekarang indeks naik, saya lihat investor mulai optimistis," kata Krishna kepada Kontan.co.id, Rabu (29/8).
Optimisme ini juga yang membuat IHSG besok akan menguat. Krishna menyebut hal-hal negatif yang mencemaskan investor akan lewat. Hal ini karena strategi yang disiapkan pemerintah untuk menghemat devisa dan menekan rupiah dan meredam impor.
"Seperti kebijakan B20 yang ramai diperbincangkan jadi potensi IHSG menguat lagi. Pelemahan rupiah yang sifatnya jangka pendek saja, serta paparan kinerja emiten di Investor Summit mampu meningkatkan level IHSG besok," imbuh Krishna.
Tak hanya itu, kabar mengenai Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang akan mengucurkan dana untuk infrastruktur di Indonesia sebesar US$ 700 juta menunjukkan optimisme dunia internasional berinvestasi. "Besok cenderung naik dengan resistance 6.090 dan support 6.030," tambahnya. Untuk besok, Krishna sarankan saham yang bisa dibeli yaitu saham-saham bidang infrastruktur dan konstruksi salah satunya WIKA.
Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas, William Siregar menyebut, pergerakan IHSG yang melemah dan ditutup menguat adalah karena aksi profit taking sementara. "IHSG tadi pagi pelemahan sementara. IHSG ditutup menguat karena pasar confidence dengan pasar. Kalau dilihat efek B20 juga mengangkat sektor CPO naik, jadi dongkrak IHSG menguat," pungkasnya.
William memperkirakan, IHSG melanjutkan penguatan dengan di kisaran 6.046-6.077. Penguatannya tidak terlalu signifikan karena efek asing net sell dan ada kenaikan suku bunga. Jadi kecenderungan IHSG naik 0,2% sampai 0,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News