Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali diramal melemah. Sebagian analis menghitung, mengikuti pergerakan wall Street yang dilanda aksi jual, investor lebih cenderung mengambil sikap wait and see meskipun, nyaris tak ada katalis negatif di pasar domestik.
Betrand Raynaldi, kepala riset eTrading Securities, Secara teknikal membaca penurunan IHSG kemarin menghasilkan sinyal bearish untuk hari ini.
"Yang artinya, peluang koreksi IHSG masih akan terjadi. Tapi, koresksi tersebut merupakan hal yang wajar sebagai bentuk konsolidasi," jelasnya kepada KONTAN, (22/2). IHSG lebih tertekan karena masuk area jenuh beli. Ia memprediksi, indeks akan bergerak dengan range support 4.580 dan resistance 4.750.
Hitungan tekikal yang sama diungkapkan oleh Muhammad Wafi, analis Indo Premier Securities. "Indeks berpeluang turun tipis secara teknikal dan akan bergerak dengan support di 4.575 dan resistance di 4.660," ujarnya.
Sedangkan Purwoko Sartono, Panin Sekuritas melihat, pergerakan IHSG hari ini masih akan disetir faktor eksternal, khususnya bursa regional yang biasanya mengekor penutupan Wall Street.
"Selain ketidakpastian keputusan stimulus AS, pasar juga bereaksi negatif atas wacana Perdana Menteri China, Wen Jiabao, yang akan memperketat pasar perumahan di negara tersebut," ulasnya.
Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah dengan kisaran support-resistance 4.618-4.648.
Dalam kondisi seperti ini, Betrand merekomendasikan tiga saham yang layak dipertimbangkan yakni APLN, SCMA, SMGR. Sedangkan Wafi memilih TELE, KLBF dan INDF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
IHSG tergelincir sedikit dari rekor
Regional merah, IHSG bisa tertekan
