Reporter: Dyah Megasari, Teddy Gumilar |
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir tahun dengan sumringah. Indeks ditutup pada level 3.703,51 naik 4,29 poin atau 0,12% dibanding penutupan sehari sebelumnya.
Jika dihitung secara year to date (ytd) indeks naik sebesar 46,13% dan menjadi best performer se Asia Pacific. Memang, sebetulnya ada yang persentase kenaikannya lebih tinggi dari IHSG yaitu indeks Sri lanka Colombo dengan mencatatkan kenaikan sebesar 95,29% dalam satu tahun.
Analis sudah menebak sebelumnya bahwa IHSG akan ditutup positif. "Banyak window dressing," ujar Kepala Riset E Trading Securities Betrand Reynaldi.
Sebetulnya, analis memiliki ekspektasi lebih tinggi terhadap kenaikan IHSG ini. Kegagalan IHSG menguat lebih tinggi dipengaruhi pelemahan sektor keuangan dan industri dasar yang memerah masing-masing 0,89% dan 0,95. Beruntung, penguatan atas 8 sektor yang dipimpin sektor agrikultur yang menguat tajam 1,42%, bisa menahan IHSG tetap di teritori positif.
Perdagangan sore ini lebih ramai ketimbang penutupan sesi I. Nilai perdagangan sore ini melonjak tajam Rp 3,9 triliun dengan volume 3,6 miliar saham. Kapitalisasi pasar yang tercapai sebesar Rp 3.261,2 triliun.
121 saham berhasil menguat, diantaranya Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) yang melambung 32,50% ke Rp 265. Aneka Kemasindo Utama Tbk (AKKU) terbang 27,72% ke Rp 129. Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) menguat tajam 25% ke Rp 425. Persada Bangun Pusaka Tbk (KONI) naik 25% ke Rp 100. Pudjiadi & Sons Estate Tbk (PNSE) mencatat kenaikan 24,43% ke Rp 1.630.
Di sisi berlawanan, 101 saham memerah, diantaranya Inti Agri Resources Tbk (IIKP) yang anjlok 25% ke Rp 510. Centris Multi Persada Tbk (CMPP) turun 12,06% ke Rp 175. Citra Kebun Raya Agri Tbk (CKRA) melemah 9,47% ke Rp 86. Indo Citra Finance TBk (INCF) terkoreksi 6,11% ke Rp 3.075. Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) memerah 5,88% ke Rp 80. Sementara saham yang memilih tidur di penutupan pasar tahun ini sebanyak 78.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News