Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 10,048 poin atau 0,14% ke 7.209,619 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG Jumat (22/12) akan berpeluang menguat, salah satunya yang dipengaruhi oleh harga komoditas global.
"Kami perkirakan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi harga komoditas global dan akan ada rilis data GDP Growth AS," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (21/12).
Herditya memproyeksikan IHSG pada akhir pekan akan bergerak menguat dengan support 7.115 dan resistance 7.238.
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,14% ke Level 7,209, BRIS, ESSA & BRPT Top Losers di LQ45
Untuk, saham Herditya merekomendasikan saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan target harga Rp 575-Rp 600 per saham, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target harga Rp 1.675-Rp 1.740 per saham, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target harga Rp 1.130-Rp 1.185 per saham.
Sementara itu Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, IHSG pada Kamis (21/12) ditutup pada pivot level 7.200, dan membentuk lower shadow. Hal ini didukung dengan Stochastic RSI dan MACD yang relatif bergerak naik.
Dengan demikian, Alrich memproyeksikan IHSG berpeluang menguat dan uji resistance 7.250 pada perdagangan akhir pekan.
"Dari dalam negeri, BI memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%. Keputusan ini sesuai ekspektasi pasar," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (21/12).
Alrich menilai, pasar sudah price-in terkait hal ini dalam beberapa waktu terakhir. Sehingga, saham-saham di rate-sensitive sectors seperti bank, properti & real estate dan otomotif tidak menunjukkan euforia. Di samping itu, BI juga belum secara pasti menyampaikan clue terkait peluang pemangkasan BI Rate di 2024.
"Sentimen eksternal berasal dari perilisan sejumlah data ekonomi. AS akan merilis data U.S. Michigan Consumer Sentiment Final Jumat malam (22/12), yang diperkirakan naik ke 69.4 di Desember 2023 dari 61.3 di November 2023," lanjut dia.
Kenaikan data ini mengindikasikan perbaikan kondisi ekonomi AS di akhir tahun dan memperkuat keyakinan pasar terhadap peluang soft-landing. Peningkatan tensi geopolitik pasca penyerangan di Laut Merah berpotensi mendorong peningkatan cost dan harga komoditas untuk beberapa waktu ke depan.
Baca Juga: IHSG Ditutup Turun 11 Poin dari Pembukaan 21 Desember 2023
Meresepon hal tersebut, saham-saham pelayaran mencatatkan rebound pada perdagangan Kamis (21/12). Saham pelayaran yang Alrich rekomendasikan untuk dicermati di antaranya PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Temas Tbk (TMAS), PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS).
Adapun rekomendasi saham lainnya dari Alrich yaitu, adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News