Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 0,69% ke level 6.538,51 pada perdagangan Jumat (3/12).
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, mayoritas sektor di bursa memang memerah akhir pekan lalu. Penurunan paling dalam dialami sektor industrial hingga 1,33%. Setelahnya ada sektor barang konsumen primer hingga 1,09% dan sektor keuangan yang tertekan 0,79%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher Jordan mencermati, IHSG sempat rebound pada hari sebelumnya sehingga memicu aksi profit taking. Selain itu, pergerakan saham juga dibayangi kecemasan akan varian baru Omicron. Investor masih mencermati dampak penyebaran ini ke depannya.
Untuk perdagangan di awal pekan, Senin (6/12), Dennies memperkirakan IHSG akan berbalik menguat dengan level support di 6.516 hingga 6.494 dan level resistance di 6.580 hingga 6.622.
"Secara teknikal pelemahan sudah cukup terbatas dan bertahan di support MA 50. Indikator stochastic berada di area oversold sehingga ada indikasi peluang untuk rebound dalam jangka pendek," jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/12).
Baca Juga: Bursa saham dibayangi penyebaran omicron, ini proyeksi IHSG sampai akhir tahun
Walau diproyeksi berbalik menguat, pergerakan saham di bursa masih dibayangi kekhawatiran penyebaran Omicron serta dampak ke depan terhadap perekonomian.Di tengah IHSG yang diperkirakan menguat, analis mencermati saham-saham ini:
1. PT Prudelta Lestari Tbk (DMAS)
Mengalami koreksi, kembali ke sekitar area support tren konsolidasi. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 220-Rp 228 per saham. Stop loss di Rp 216 per saham. Adapun target harganya berada di kisaran Rp 236-Rp 244 per saham
2. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
Mengalami koreksi namun masih bergerak di tren penguatan jangka pendek. Investor bisa masuk di harga Rp 2.350 - Rp 2.380 per saham. Stop loss di Rp 2.320 per saham. Target harganya di Rp 2.440- Rp 2.480 per saham.
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Melemah kembali ke support tren konsolidasi jangka pendek. Analis menyarankan masuk di harga Rp 1.170-Rp 1.200 per saham. Stop loss di Rp 1.150 per saham. Target harganya berada di Rp 1.240 -Rp 1.270 per saham.
Baca Juga: Begini proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk perdagangan Senin (6/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News