kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

IHSG hari ini berpotensi melemah setelah rally tujuh hari bursa berturut


Rabu, 14 Oktober 2020 / 06:00 WIB
IHSG hari ini berpotensi melemah setelah rally tujuh hari bursa berturut


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (14/10) akan tertahan. Setelah pada Selasa (13/10), IHSG kembali menguat 0,78% di 5.132,57. 

Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal akan bergerak break out resistance MA50 dan mencapai target resistance upper bollinger bands. Indikator stochastic bergerak mulai menjenuh dengan indikator MACD yang bergerak menguat dan histogram yang cukup tinggi menjadi salah satu signal pergerakan yang mulai tertahan. 

Baca Juga: IHSG menguat, ini saham-saham yang banyak dikoleksi asing, Selasa (13/10)

Sehingga pada perdagangan selanjutnya secara teknikal berpotensi mulai bergerak tertahan dibayangi aksi profit taking dengan support resistance 5.100-5.160. Lanjar mengatakan saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya LPPF, SMBR, IMAS, ITMG, PTPP, SMCB, PGAS.

IHSG kemarin naik 39,47 poin ke level 5.132,57 meskipun sempat melemah di awal sesi perdagangan terkena sentimen negatif dari aksi unjuk rasa para demonstran yang berlanjut mengenai RUU Cipta Kerja. Saham-saham sektor keuangan masih berhasil naik 1,80%. Ini karena optimisme setelah Bank Indonesia menahan suku bunga acuan sebesar 4%. 

Keputusan tersebut mempertimbangkan perlunya jaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang rendah. Bank Indonesia melihat pemulihan di dalam negeri membaik terutama didorong stimulus fiskal dan ekspor. Aktifitas ekspor juga membaik ditopang oleh berlanjutnya permintaan global terutama AS dan China untuk besi baja, pulp dan kertas serta produk tekstil. Investor asing tercatat net sell sebesar Rp 55,69 miliar. 

Bursa Asia mayoritas ditutup positif. Indeks Nikkei naik 0,18%, TOPIX naik 0,35%, HangSeng 2,20% dan CSI300 naik 0,33% mengiringi optimisme investor terhadap kenaikan saham-saham di Hongkong dan langkah PBOC yang cukup agresif untuk mempertahankan aktifitas ekspor. 

Baca Juga: IHSG menguat, asing justru melego saham-saham ini, Selasa (13/10)

Bursa Eropa membuka perdagangan dengan melemah karena investor mempertimbangkan potensi kemunduran pada kemajuan menuju vaksin virus Covid-19 menjelang periode sibuk untuk pendapatan perusahaan. Harga minyak berfluktuasi setelah merosot dengan pekerja di Teluk AS kembali setelah pendaratan Badai Delta dan Libya mengambil langkah besar untuk membuka kembali ladang terbesarnya. Selanjutnya, penggerak masih terkait prospek stimulus di AS yang menemui jalan buntu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×