kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG hari ini berpeluang tertekan sebaiknya akumulasi saham berikut


Kamis, 03 Desember 2020 / 23:30 WIB
IHSG hari ini berpeluang tertekan sebaiknya akumulasi saham berikut


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini diperkirakan sedikit tertekan. Pada Kamis (3/12), IHSG ditutup menguat 0,15% di 5.822,94. 

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, IHSG hari ini secara teknikal, masih menguat tipis. Ini mengindikasikan pola candlestick yang membentuk northern star dan memberikan sinyal jenuh serta dihantui aksi profit taking di akhir pekan ini. 

Baca Juga: Wall Street melaju ditopang optimisme vaksin covid-19

Menurut Lanjar, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan indikator stochastic bergerak jenuh pada area overbought sehingga secara teknikal diperkirakan IHSG akan bergerak tertekan diakhir pekan dengan support resistance 5.800-5.870. Saham-saham mejadi rekomendasi secara teknikal diantaranya; TLKM, TOWR, UNVR, ACES, ICBP, INDF. 

IHSG ditutup naik tipis 8,96 poin ke level 5.822,94 dengan saham-saham sektor pertanian naik 3,82% menjadi penopang IHSG bertahan di zona hijau. Sedangkan indeks aneka industri naik 1,34% turun lebih dari satu persen menjadi pemberat pergerakan IHSG. 

Investor seakan berhati-hati setelah IHSG mengalami penguatan yang signifikan sejak awal pekan ini. Investor asing tercatat net buy sebesar Rp 264,23 miliar. 

Baca Juga: Intip strategi reksadana saham yang unggul sepanjang November

Saham global berhentu di level tertinggi sepanjang masa karena investor menilai optimisme atas pembicaraan stimulus AS dan prospek persetujuan vaksin cukup alot. Kepala negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier dilaporkan memberi tahu utusannya bahwa hasil pembicaraan kesepakatan perdagangan dengan Eropa masih terlalu dekat untuk disimpulkan. 

Selanjutnya, investor akan dihadapkan dengan laporan ketenagakerjaan AS dan pesanan pabrik Jerman sebagai indikasi pergerakan aktifitas bisnis yang membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×