kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

IHSG hari ini (29/12) ada peluang menguat, setelah larangan akses WNA


Selasa, 29 Desember 2020 / 07:00 WIB
IHSG hari ini (29/12) ada peluang menguat, setelah larangan akses WNA


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (29/12) diperkirakan kembali menguat. Setelah pada Senin (28/12), IHSG menguat 1,41% ke level 6.093,55. 

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas mengatakan, IHSG kemarin cukup optimis setelah sempat tertekan di awal sesi perdagangan. Saham-saham sektor pertanian (+3.76%) dan Infrastruktur (+2.11%) menjadi motor pengerak IHSG sejak awal sesi perdagangan. 

Baca Juga: Mengintip saham-saham koleksi asing saat IHSG menguat 1,41% pada Senin (28/12)

Harga CPO yang terlihat cukup kuat di atas RM 3500 per mton menjadi faktor utama. Selain itu, keputusan Indonesia melakukan tindakan cepat menutup akses WNA mulai awal tahun 2021 juga diapresiasi oleh para pelaku pasar. 

Pemerintah menutup akses WNA untuk menahan penyebaran mutasi baru dari Covid-19 yang mulai ramai di Eropa. Perdagangan masih terlihat cukup optimis meskipun dua hari menjelang penutupan tahun 2021 investor akan dihantui kekhawatiran melambatnya frekuensi trading. 

Investor asing tercatat net buy sebesar Rp 206,68 miliar dengan saham BBCA yang tertinggi dimana tercatat net buy investor asing sebesar Rp 137,04 miliar. 

Lanjar memperkirakan, secara teknikal IHSG hari ini akan kembali bergerak kembali uji support MA5 setelah kedua kali berhasil whipsaw di MA20. Sehingga, pergerakan IHSG masih berpotensi optimis di sisa perdagangan tahun 2020. 

Namun menurut Lanjar, secara indikator IHSG memiliki tekanan aksi jual dari momentum indikator RSI dan stochastic. "Kami memperkirakan, IHSG bergerak mencoba menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.057 - 6.162," terang dia. 

Baca Juga: Pemerintah menanam modal di SWF, emiten konstruksi dapat mengurangi utang

Sementara itu, rekomendasi saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya: AKRA, BBTN, INCO, INDF, PTBA, SILO, TOWR.

Bursa Asia ditutup menguat diawal pekan. Indeks Nikkei (+0.74%), TOPIX (+0.54%) dan CSI300 (+0.44%) naik sedangkan indeks HangSeng (-0.27%) terkoreksi. Ekuitas Berjangka AS yang menguat diawal pekan berhasil mendorong penguatan sebagian besar ekuitas Asia. 

Bursa Eropa mayoritas ditutup pada zona positif. Indeks Eurostoxx (+0.82%), FTSE (+0.10%) dan DAX (+1.35%) naik setelah poundsterling berfluktuasi karena Inggris meraih kesepakatan perdagangan Brexit bersejarah dengan uni Eropa. 

Minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,1% menjadi US$ 48,85 per barel setelah pembatasan diberbagai wilayah memicu terhambatnya distibusi. Selanjutnya, investor masih akan terfokus pada kebijakan pemerintah untuk tahun 2021 mengenai pembatasan WNA hingga vaksinasi serta implikasi dari pergerakan ekuitas global di akhir tahun.

Baca Juga: Berkat sederet kebijakan, OJK klaim kondisi industri keuangan di akhir tahun stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×